Wali Kota Kediri Terima CSR Bank Jatim 10 Ribu Masker

Wali Kota Kediri Terima CSR Bank Jatim 10 Ribu Masker

Kediri, memorandum.co.id - Guna mengantisipasi penyebaran pandemi Covid-19, Bank Jatim memberikan bantuan sosial atau corporate social responsibility (CSR) berupa 10 ribu masker tenun ikat kepada Pemkot Kediri, Selasa (27/10/2020). Bantuan berwujud masker itu diterima langsung Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar. Kegiatan ini sekaligus untuk mendukung program Jatim Bermasker. Penyerahan bantuan dilaksanakan di Gedung Serba Guna Kantor Kelurahan Gayam, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Secara simbolis bantuan itu diserahkan Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank Jatim Erdianto Sigit yang juga menyerahkannya kepada Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar, Plt Kepala Kantor Satpol PP Kota Kediri Ferry Djatmiko, dan Lurah Gayam Redjo. Kemudian, harapkan ribuan masker itu segera dibagikan pada masyarakat Kota Kediri. Erdianto Sigit dalam sambutannya mengatakan, Bank Jatim memiliki komitmen kuat untuk mematuhi protokol kesehatan. Sejalan dengan hal tersebut Bank Jatim memberikan bantuan berupa masker. Di Bank Jatim penyaluran CSR dibagi menjadi empat aspek. Yakni pendidikan, kebudayaan, kesehatan, dan sosial UMKM. Sementara di Kota Kediri saat ini ada dua aspek, yaitu kesehatan dan sosial UMKM. “Kami dari seluruh jajaran Bank Jatim mengucapkan banyak terima kasih atas semua fasilitas dan bantuan kepada keberadaan Bank Jatim di Kediri. Memang dalam situasi seperti saat ini kita dalam kondisi yang cukup memprihatinkan. Kita berikan masker untuk ikut mempromosikan tenun ikat Kota Kediri dan menggerakkan perekonomian,” ujar Erdianto Sigit. Di tempat sama, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyampaikan, di masa pandemi ini Bank Jatim juga telah banyak membantu Pemerintah Kota Kediri. Di antaranya membantu penyaluran bantuan Kartu Sahabat dan juga bantuan sembako bagi mahasiswa dan mahasiswi perantauan yang ada di Kota Kediri, yang tidak bisa kembali ke daerah asalnya. “Pada awalnya kita membagikan Kartu Sahabat ini agak ribet. Akhirnya kita menunjuk Bank Jatim untuk menjadi bank penyalur. Di awal-awal kita memang sesuaikan datanya. Kita bisa kerja sama dengan dispendukcapil dan kita sesuaikan datanya. Sampai akhirnya data itu menjadi detail. Sekarang kita rasakan bersama-sama penyalurannya bisa berjalan dengan lancar sampai dengan saat ini. Mudah-mudahan untuk Kartu Sahabat, nanti bisa menjadi kartu rekeningnya bapak ibu dan ini bisa digunakan kembali,” ujar Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota Kediri. Mas Abu mengimbau agar masyarakat menggunakan masker kain. "Kebetulan Kota Kediri memiliki kain khas yaitu tenun ikat yang bisa dijadikan masker. Kami ingin dengan memakai masker kain tenun ini ekonominya akan bergerak. Karena mengalirnya ya ke penenun dan penjahit. Akhirnya tukang jahit dan penenun jalan ekonominya. Masker tenun ini setelah dipakai ya dicuci terus dipakai lagi. Kalau masker medis kan hanya sekali pakai. Ini juga bisa mendukung program Provinsi Jatim Bermasker dan Indonesia Bermasker. Jadi ini pas. Alhamdulillah Kota Kediri punya kain khas sehingga bisa dirasakan seluruh masyarakat. Kalau tidak ada masker medis pakai masker tenun,” jelasnya. Mas Abu juga berharap bantuan masker tenun ikat dari Bank Jatim dan penyaluran bantuan Kartu Sahabat ini dapat bermanfaat bagi masyarakat. “Saya berharap kita semua bisa berdoa pandemi ini bisa dicabut. Sehingga kehidupan kita kembali normal dan anak-anak kita bisa sekolah lagi. Mudah-mudahan bantuan ini berkenan dan diterima bapak ibu. Terima kasih juga kepada Ibu-ibu PKK telah membantu sosialisasi penggunaan masker di masyarakat,” pungkasnya. Kepala Dinas Sosial Kota Kediri Triyono Kutut Purwanto mengungkapkan, hari ini merupakan kloter terakhir penyaluran bantuan tahap empat yang dilakukan di sembilan kelurahan. Bantuan Sahabat telah berjalan selama empat tahap, dimulai bulan April yang bekerja sama dengan Bank Jatim Kediri dan Bulog Subdivre Kediri. Adapun jumlah penerima pada tahap satu sebanyak 22.967 orang, pada tahap dua sebanyak 21.339 penerima, tahap tiga sebanyak 24.317 penerima, dan tahap empat sebanyak 25.794 penerima. “Bertambah dan berkurangnya penerima kita sesuaikan dengan penerima bantuan sosial pusat ataupun provinsi agar tidak terjadi tumpang tindih. Sesuai dengan amanat bapak wali kota penyaluran bantuan Sahabat melibatkan tukang becak untuk mengantar. Sampai dengan saat ini telah melibatkan 567 tukang becak yang tersebar pada 46 kelurahan,” paparnya. (mis/mad/fer)

Sumber: