Serap Aspirasi Warga Surabaya, Wakil Rakyat Maksimalkan Reses

Serap Aspirasi Warga Surabaya, Wakil Rakyat Maksimalkan Reses

Surabaya, Memorandum.co.id - Akhir-akhir ini anggota DPRD Kota Surabaya jarang terlihat di kantor legislator Jalan Yos Sudarso. Sebab, mereka sibuk menyerap aspirasi warga. Dalam agenda reses tersebut, wakil rakyat tersebut jemput bola ke warga di Dapil masing-masing untuk mendengar curhatan, kebutuhan dan permasalahan di tengah masyarakat. Kendati masa pandemi, unek-unek yang disampaikan warga disalurkan virtual dan sebagian dilakukan tatap muka. Meski begitu, pesertanya dibatasi. Begitu juga yang dilakukan anggota Komisi A DPRD Surabaya, Imam Syafi'i. Meski pandemi, pihaknya memaksimalkan penyerapan aspirasi masyarakat. Seperti yang digelar bersama warga Dupak Bangun Sari. Keinginan warga itu disampaikan secara virtual. Politisi Partai Nasdem itu menyerap curhatan warga mengenai bantuan sembako kepada warga terdampak pandemi. Menurutnya, masih ditemui masyarakat Surabaya yang belum mendapatkan bantuan pangan tersebut. Padahal, pandemi memukul sektor perekonomian, sehingga menggantungkan nasib kepada Pemkot Surabaya. "Memang ada yang sudah dapat. Tapi masih ditemukan warga belum mendapatkan bantuan sembako ini. Padahal pandemi masih ada. Seharusnya bantuan itu terus diberikan. Warga butuh hidup. Pemkot harus segera bertindak," kata Imam. Kemudian, mantan wartawan ini juga dikeluhi soal lapangan pekerjaan. Tak lain karena wabah virus corona menyebabkan banyak yang diliburkan, bahkan diberhentikan dari pekerjaanya. "Kami mendesak pemkot untuk memberikan solusi. Dengan membuka lapangan pekerjaan besar-besaran," imbuhnya. Sementara, Sekretaris Komisi B Mahfudz juga melakukan hal yang sama. Pihaknya menghimpun aspirasi masyarakat tentang keluhan dan usulan yang disampaikan warga di dapil 1, yang meliputi Kecamatan Bubutan, Genteng, Gubeng, Krembangan, Simokerto, Tegalsari. Seperti halnya Imam, Mahfudz juga dicurhati warga terkait bantuan dari pemerintah karena dampak pandemi. Dari catatan Politisi PKB itu, banyak warga yang tidak mendapat bantuan. Padahal seharusnya mereka layak mendapatkannya. Mahfudz tidak ingin bantuan tersebut tidak merata lantaran oknum tertenu. Artinya, hanya kelompok tertentu yang mendapatkan dan mengakibatkan sebagian warga yang terdampak pandemi dan seharusnya mendapat haknya terabaikan. "Rata-rata keluhan bantuan untuk warga terdampak Covid-19. Banyak yang tidak dapat. Mungkin karena faktor bukan kelompoknya. Mungkin loh ya," katanya tersenyum. Sementara, Budi Leksono, anggota DPRD Surabaya dari PDI Perjuangan juga menjaring aspirasi wara Tambak Asri yang memang merupakan dapil yang telah memilih dirinya menjadi wakil rakyat selama dua periode ini. Amirin, Ketua RT 32 membeberkan, permasalahan yang kerap melanda di wilayahnya adalah banjir. Dengan adanya reses kali ini bisa disampaikan kepada Budi Leksono untuk segera direalisasikan. Menyikapi hal ini, Budi Leksono menegaskan akan terus menyampaikan semua usulan masyarakat kepada Pemerintah Kota Surabaya terutama terkait masalah banjir yang seringkali dialami oleh warga RW 06 Morokrembangan. "Kami, para anggota DPRD sudah sering menyampaikan semua aspirasi dari masyarakat, namun untuk saat ini pemerintah masih fokus ke masalah Covid-19 sehingga anggaran-anggaran pembangunan harus direfocusing atau direalokasikan dan diprioritaskan ke dampak Covid-19, maka dari itu mohon masyarakat juga harus memakluminya,” kata Buleks, panggilan akrabnya. Hasil reses nantinya akan diparipurnakan bersama seluruh anggota dewan. Pihak legislatif bakal membuat kesimpulan hasil reses untuk diserahkan ke Pemerintah Koto Surabaya. Pihak pemkot menindaklanjuti hasil reses melalui program jaring aspirasi masyarakat (jasmas) atau pokok pikiran (pokir) dewan. (alf)

Sumber: