Laba Bersih Bank Jatim Capai Rp. 1,1 Triliun

Laba Bersih Bank Jatim Capai Rp. 1,1 Triliun

Surabaya, Memorandum.co.id - Kinerja keuangan Triwulan III 2020 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim menunjukkan performa yang bagus dan tumbuh bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (Year on Year / YoY). Keseluruhan kinerja positif tersebut, Bank Jatim berhasil mencatatkan laba sebesar Rp. 1,10 triliun. Penjelasan ini disampaikan Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman dalam analyst meeting dan press conference kinerja keuangan Bank Jatim triwulan III 2020 melalui media zoom cloud meeting di Kantor Pusat Bank Jatim Surabaya, Kamis (22/10/2020). Busrul Iman menyampaikan, selama triwulan III 2020, bersama dengan Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Bank Jatim sudah melakukan langkah konkrit dalam pemulihan ekonomi dengan menyalurkan Dagulir dan Dana PEN di beberapa Kabupaten/Kota di Jawa Timur seperti Lumajang, Probolinggo, Pasuruan, Sumenep, Pamekasan, Blitar, Magetan, Jombang, Trenggalek dan Pacitan. “Sampai dengan saat ini, bankjatim telah menyalurkan Dana PEN sebesar Rp. 2,57 Triliun kepada 15.215 debitur serta Dagulir sebesar Rp.450,13 Milyar kepada 12.385 debitur,” jelas Busrul. Selain itu, lanjut Busrul Iman, dalam rangka memberikan keterbukaan informasi, menunjukkan berdasarkan kinerja triwulan III, aset Bank Jatim tercatat Rp. 82,08 triliun atau tumbuh 13,80 % (YoY), Dana Pihak Ketiga (DPK) bankjatim mencatatkan pertumbuhan 13,99 % (YoY) yaitu sebesar Rp. 69,77 Triliun. Di tengah pandemi seperti ini, bankjatim tetap mampu mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar Rp. 40,38 Triliun atau tumbuh 7,03 % (YoY). Kredit di sektor UMKM menjadi penyumbang pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar Rp. 6,46 Triliun atau tumbuh 12,24 % (YoY) diikuti dengan pertumbuhan kredit korporasi yaitu sebesar 10,01 Triliun atau tumbuh 9,86%. Komposisi rasio keuangan bankjatim periode September 2020 antara lain Return on Equity (ROE) sebesar 18,63 %, Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,70 %, dan Return On Asset (ROA) 2,57 %. Sedangkan Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) masih tetap terjaga di angka 70,25 %. Busrul juga menambahkan, Bank Jatim bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur juga melakukan kolabosari untuk memaksimalkan misi dagang Jawa Timur. Seperti diketahui, misi dagang ini bertujuan untuk mempertemukan buyer dan seller khususnya antar daerah satu dengan daerah lainnya. “Dukungan bankjatim terhadap misi dagang ini juga menjadi salah satu tekad dalam mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional pada umumnya dan khususnya pertumbuhan ekonomi Jawa Timur," imbuh Busrul. Agresivitas penyaluran kredit Bank Jatim dalam rangka pemulihan ekonomi juga tertuang dalam perjanjian kerjasama dengan PT Amarta Mikro Fintech melalui metode peer to peer lending. Dari hasil sinergi tersebut, sampai dengan saat ini telah berhasil menyalurkan kredit kepada 2.568 debitur dengan nominal Rp 10,50 miliar yang tersebar ke seluruh pelosok desa di Jawa Timur. Sinergitas ini menjadi penting mengingat tuntutan kompetisi bisnis dan perkembangan digital banking yang semakin pesat. Selain itu, industri perbankan dituntut untuk terus kreatif dan berinovasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. "Selama pandemi Covid-19 melanda, nasabah atau masyarakat yang sedang berada di rumah dalam rangka mendukung pencegahan penyebaran virus Covid-19, dapat memanfaatkan layanan e-channel Bank Jatim untuk melakukan transaksi perbankan. Melalui fasilitas mobile banking, sms banking dan internet banking, nasabah dapat dengan mudah melakukan transaksi perbankan atau pembayaran dengan cepat, mudah, dan aman tanpa harus keluar rumah," terang dia. (day)

Sumber: