Eri Cahyadi Bantu Serahkan Ijazah yang Ditahan 

Eri Cahyadi Bantu Serahkan Ijazah yang Ditahan 

Surabaya, memorandum.co.id - Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Surabaya. Termasuk akan memudahkan siswa yang mengemban pendidikan di Kota Metropolitan ini. Bukan hanya SMP, tapi kandidat yang berpasangan dengan Calon Wakil Wali Kota Armuji ini juga akan mengupayakan pendidikan SMA/SMK di Kota Pahlawan ini lebih baik ke depan. Hari ini, Selasa (20/10/2020), Eri Cahyadi didampingi tim Saber Ijazah yang terdiri dari mahasiswa bibit unggul serta Pemuda Kota Surabaya melakukan pendampingan dan advokasi terhadap warga tidak mampu yang ijazah ditahan akibat tunggakan biaya SPP. Dalam kesempatan itu pula Eri Cahyadi menyerahkan ijazah siswa SMP hingga SMA/SMK di Surabaya yang tertunggak karena tidak bisa melunasi administrasi. Secara simbolis kepada Dian Sintayani, orang tua salah satu siswa swasta, di posko pemenangan Eri-Armuji, Jalan Kutai, Dalam kesempatan itu pihaknya mengatakan, bahwa kejadian serupa tidak akan terulang di Surabaya. Oleh karena itu, programnya pada 2021 memberikan beasiswa kepada anak SMA/SMK se-Surabaya. Sebelumnya, Pemerintah Kota Surabaya sudah berusaha untuk mencegah hal itu melalui bantuan operasional pendidikan daerah (Bopda). “Tapi bentuknya tidak bisa kita berikan dalam bentuk bopda, tapi beasiswa. Termasuk ada juga biaya-biaya yang dibutuhkan lainnya. Setelah nanti 2021 program kita berjalan, Insya Allah yang namanya penunggakan atau tidak bisa diambil tidak terjadi di Kota Surabaya,” kata Eri, Selasa (20/10/2020). Pria yang pernah menjabat Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya tersebut, berkomitmen untuk memenuhi hak pendidikan seluruh siswa di Surabaya. Wajib belajar 12 tahun terjamin. Hal itu, juga diatur dalam Perda Nomor 16 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Pendidikan, termasuk jaminan bagi warga tidak mampu untuk dapat mengikuti wajib belajar. “Selalu kami katakan, bahwa pendidikan itu harus didapatkan semua warga. Saya tidak ingin lagi melihat anak-anak dipersulit dalam pendidikan. Kejadian itu tidak akan terulang,” tegas Eri. Belasan siswa yang mayoritas swasta itu meminta bantuan Eri Cahyadai, karena ijazahnya tertahan akibat belum bisa membayar SPP. Keluhan tersebut ditanggapi Mahasiswa Bibit Unggul. Mereka adalah mahasiswa yang mendapat beasiswa bertajuk Bibit Unggul dari Pemkot Surabaya. “Bibit Unggul ini memiliki kelompok yang jugasnya menjadi Tim Saber ijazah. Jangan sampai adik-adik merasakan sulitnya tidak menerima ijazah,” ungkapnya. Tim Saber tersebut tugasnya mencari warga Kota Surabaya yang mengalami kesulitan mengambil ijazah yang ditahan oleh pihak sekolah. Tim ini akan terus bergerak dan terus berkeliling di seluruh Surabaya. "Kami punya Tim Saber, tugas mereka mencari warga yang ijazah anaknya ditahan oleh sekolah. Yang nantinya akan saya bebaskan, agar segera bisa mendapatkan ijazah, baik SMP maupun SMA," lanjut Eri. Sementara itu, Dian Sintayani, orang tua salah satu siswa swasta di Surabaya megucapkan banyak terima kasih atas bantuan tersebut. ”Saya bersyukur atas bantuan Mahasiswa Bibit Unggul dan Pak Eri Cahyadi. Kami sangat terbantu,” tuturnya. (alf/fer)

Sumber: