Lintas Agama dan Ormas di Lumajang Deklarasi Tolak Anarkisme
Lumajang, memorandum.co.id - Berbagai tokoh lintas organisasi masyarakat (ormas) di Kabupaten Lumajang yang terdiri dari FKUB, Diknas SMA, Banser NU, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Pancasila (PP) dan beberapa organisasi massa lainnya menggelar deklarasi pernyataan sikap menolak tindakan kekerasan dan juga tindakan bentuk anarkisme di depan Pemkab Lumajang, Jumat (16/10/2020). Disampaikan Ketua PD Muhammadiyah Lumajang H Suharyo dalam orasinya di hadapan peserta deklarasi menyampaikan, bahwa Indonesia harus aman, tentram, serta tertib damai dan nyaman, sehingga harus tercipta kondusifitas dan tidak ada anarkisme khususnya di Lumajang. “Kami menolak adanya anarkisme, atau aksi kekerasan dalam gerakan unjuk rasa ataupun gerakan apapun yang dapat memecah belah bangsa, karena agama melarang adanya perpecahan di masyarakat,” ujarnya. Selain itu, kegiatan deklarasi ini menurut Sekretaris Pemuda Pancasila Ahmad juga meminta kepada masyarakat agar tetap meningkatkan kebersamaan dan jangan sampai terprovokasi informasi dalam bentuk apapun, sehingga menyebabkan perpecahan masyarakat dan bangsa. “Lumajang adalah bagian dari NKRI, harus tetap aman dan kuta semua selaku warga masyarakat harus tetap menciptakan rasa aman dan tertib di masyarakat agar masyarakat bisa lancar dan nyaman dalam bekerja,” Kata Ahmad. Adapun dalam deklarasi tersebut, para peserta deklarasi secara bersama sama menyampaikan pernyataan sikap yaitu mendukung TNI-POLRI dalam mengamankan dan menindak tegas segala bentuk aksi Anarkis, mengecam dan mengutuk keras segala bentuk aksi anarkis yang dilakukan massa aksi unjuk rasa atau siapapun yang mengakibatkan kerusakan fasilitas umum dan kerugian lain, dan mengimbau untuk tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19 dengan tidak berkerumun sehingga tidak menimbulkan klaster baru. “Pernyataan ini kami dibuat untuk mejaga kamtibmas kedamaian dan persatuan demi bangsa dan keutuhan NKRI,” tegas Ahmad. (tri/fer)
Sumber: