Mobil Macet di Rel, Sekeluarga Asal Ambulu Nyaris Disambar KA Sri Tanjung

Mobil Macet di Rel, Sekeluarga Asal Ambulu Nyaris Disambar KA Sri Tanjung

Jember, memorandum.co.id - Sekeluarga nyaris terseret Kereta Api (KA) Sri Tanjung yang melaju dari arah Banyuwangi menuju Jember, di perlintasan arah Wisata Rembangan, Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang, Jember, Senin (12/10/2020). Kasatlantas Polres Jember AKP Jemmy Heryanto Hasiholan SH, SIK melalui Kanit Laka Ipda Kukun Waluwi Hasanuddin mengatakan, peristiwa terjadi sekitar pukul 09.00. Saat itu mobil yang dikendarai Kusno Sujarwadi itu melaju dari arah barat hendak melintas rel kereta api tiba-tiba macet di tengah rel. Sekeluarga yaitu Kusno Sujarwadi (47) warga, Dusun Krajan RT.002 RW.016 Desa/Kecamatan Ambulu bersama istri dan dua anaknya, menumpang Daihatsu Ayla DK 1223 LMĀ  hitam dari timur (Rembangan), berhamburan keluar sebelum peristiwa. "Alhamdulillah mobil dikendarai suami beserta 3 orang keluarganya, istri dan dua orang anak. Anaknya yang paling kecil umur sekitar 9 bulan semua selamat," kata Ipda Kukun. Lanjut Kukun, KA Sri Tanjung No.Log. 304 yang dimasinisi Hariyadi, (30) dan didampingi asisten masinisNur (30), yang bertempat tinggal di Mess Perumka Jalan Mawar, Kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, sempat mengurangi laju kecepatan. "Saat mobil mati mesin satu keluarga dengan cepat keluar dari mobil, Setelah itu, mobilnya ditabrak dan terseret dan tidak ada korban jiwa semua selamat,"ujar Kukun. Meskipun mobil bernopol DK 1223 LM itu sempat terseret 15 meter setelah tertabrak KA Sri Tanjung yang melaju dari arah Banyuwangi menuju Jember. Mobil sempat terlempar ke semak-semak dekat bahu jalan rel. Mobil mengalami ringsek di bagian depan. Sedangkan KA Sri Tanjung kemudian melanjutkan perjalanan setelah sempat berhenti. Pengemudi mobil, Kusno yang didampingi Istri Dwi Wahyuning Tyas (36) dan anak nya, menceritakan, Ia bersama keluarganya sedang perjalanan pulang dari kawasan tempat wisata Rembagan. "Saya baru pulang dari tempat wisata Rembangan, bersama dengan istri dan kedua anak saya. Saat di perlintasan rel kondisi pintu perlintasan tidak ditutup, dan dari arah berlawanan berpapasan mobil Datsun dan mobil tiba-tiba mesin mobil saya mati saat melewati perlintasan," kata Kusno. Mesin mati dan tidak bisa hidup, kereta saat itu sudah dekat dan masih beruntung semua keluarga bisa keluar, kereta langsung menabrak (mobil) saya, tertabrak dan terseret di semak-semak," ujarnya. "Alhamdulillah saya, istri, kedua anak saya selamat, yang kepikiran yang paling kecil umur 9 bulan, tapi juga Alhamdulillah semua selamat," jlentreh Kusno Sementara menurut penjaga perlintasan Swudata Masyarakat, Suto mengakui jika saat kejadian pintu palang perlintasan belum ditutup. Alasannya, kondisi lalu lintas kendaraan masih ramai. Namun ketika pintu perlintasan hendak ditutup, ada mobil yang mesinnya mati di tengah rel. Suto pun kemudian berlari sambil membawa bendera memberi tanda ke masinis kereta. "Maksud saya mengibarkan bendera merah itu agar berhenti keretanya. Karena ada mobil (ayla) itu. Keretanya jalan pelan itu, terus nabrak mobil itu, derrrrr dan mobilnya kena, tapi selamat semua," katanya. (edy/fer)

Sumber: