Seluruh Elemen Agama Siap Menangkan MA-Ju, Komunitas Buddhis Surabaya Bukan Anak Tiri

Seluruh Elemen Agama Siap Menangkan MA-Ju, Komunitas Buddhis Surabaya Bukan Anak Tiri

Surabaya, memorandum.co.id - Seluruh elemen masyarakat beragama bersatu memenangkan pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Irjenpol (purn) Machfud Arifin dan Mujiaman Sukirno. Setelah kalangan kiai Surabaya dan pendeta, kali ini Komunitas Buddhis Surabaya siap mendukung mantan Kapolda Jatim itu untuk memimpin Surabaya ke depan. Koordinator Komunitas Buddhis Surabaya Deddy Adrianto menyampaikan, Buddhis Surabaya mendukung Machfud Arifin dan Mujiaman Sukirno menjadi pemimpin yang ingin membawa Surabaya ke perubahan yang lebih baik dan berkembang menuju perubahan yang membawa dampak besar bagi seluruh masyarakat Kota Surabaya. "Kami bukan anak tiri, kami juga benar-benar sudah hidup tinggal lama dan mencari nafkah di Surabaya, seharusnya mendapatkan perlakuan yang sama dengan masyarakat Surabaya yang lain," adu Deddy kepada Machfud Arifin dalam silaturahmi di Hotel Mercure Surabaya, Minggu (11/10/2020). Deddy mengatakan, Komunitas Buddhis adalah salah satu minoritas di Surabaya, sering kali menjelang pilkada kita didatangi oleh calon-calon tetapi begitu selesai pesta demokrasi, seolah-olah kita ini terlupakan, jarang mendapat kunjungan dan perhatian. "Harapan kami, momen-momen ini tidak hanya saat pilkada saja, namun juga ketika para calon ini sudah naik nanti. Meskipun kami minoritas, kami juga bersama-sama ingin membangun Kota Surabaya lebih maju lagi sebagaimana yang dicita-citakan menjadi kota metropolitan terbesar ke-2 di Indonesia," ungkap Deddy. Deddy mewakili seluruh Buddhis Surabaya menyampaikan dua aspirasinya, Vihara di Surabaya sekitar ratusan dengan jumlah pengikut sekitar ribuan. Faktanya guru agama Budha di Surabaya yang berstatus aparatur sipil negara (ASN) hanya satu orang. Mereka berharap untuk bisa ditambah, karena proporsinya jomplang sekali. "Di Kota Surabaya itu ada namanya pejabat petinggi yang posisinya ada di Kementerian Agama Kota. Mestinya pejabat petinggi itu adalah penyelenggara, namun di kami itu baru penyuluh. Sebagai penyuluh, kewenangannya terbatas sementara yang harus diurus ada ribuan umat Budha di Kota Surabaya. Jadi, kami mohon untuk diperhatikan juga," papar Deddy. Cawali Surabaya Machfud Arifin mengungkapkan, bersyukur mendapatkan dukungan dan menerima aspirasi Buddhis Surabaya. Baginya seluruh masyarakat Surabaya punya nilai tersendiri. "Saya bersyukur ada komunitas Buddhis, yang memang di sini minoritas tetapi kami tidak pernah membedakan siapapun, seluruh masyarakat Surabaya ada nilainya bagi saya," tandas Cak Machfud sapaan akrabnya. Cak Machfud mengatakan, aspirasi mereka bukanlah suatu hal yang sulit diwujudkan, sekarang kami tampung selanjutnya akan kami tindaklanjuti. "Enteng-enteng kok tadi, kami yakin bisa memenuhi itu semua," ucapnya. (mg-1/fer)

Sumber: