Melawan Stroke Akung Bondet

Melawan Stroke Akung Bondet

Oleh: Ali Murtadlo "Kalau minggu lalu, saya ceramah di sini, masih pakai kursi roda, kali ini saya berdiri. Insya Allah kalau diundang lagi, saya sudah bicara sambil jalan-jalan," kata Mas Santoso, senior saya di Jawa Pos yang oleh murid-murid jurnalistiknya disapa Akung Bondet. Bondet adalah nama tokoh yang suka berbuat tak senonoh yang berkaitan dengan mesum. Rubrik ini dulu sangat terkenal di halaman Jatim JP. Saking terkenalnya, Mas San, pengasuhnya, dijuluki Santoso Bondet. Karena kini sudah akung, 64 tahun dan bercucu, nama ngepopnya jadi Akung Bondet. Setahun lalu Mas San terkena stroke. Dan, dia ingin sekali membagikan pengalaman strokenya kepada kita semua lewat bukunya: Melawan Stroke. "Stroke harus dilawan," katanya. "Jangan menyerah. Bisa lumpuh beneran. Tetaplah aktif, latihan, bergerak, jalan," kata Mas San. Dan, hasilnya nyata. Dua bulan setelah terkena stroke (11 September 2019) Mas San sudah berani tampil di publik. Menghadiri undangan SMPN 12 Madiun untuk ceramah jurnalistik selama tiga jam nonstop. Meski banyak yang mengingatkan agar banyak istirahat di rumah dulu, Mas San memilih berkegiatan aktif. "Sampai ada yang nyindir. Bayarane gede ya, diewangi loro-loro ceramah," kata temannya di WA yang dia jawab dengan ha...ha...ha... "Orang stroke gampang tersinggung. Ini juga harus dilawan. Makanya saya jawab tertawa saya. Tak usah dimasukkan hati," katanya. Berdasar pengalaman Mas San, rata-rata orang yang terkena stroke menyerah. "Saya pun juga hampir begitu. Coba bayangkan, mau gerak sedikit saja tidak bisa. Tak punya tenaga. Tapi, saya punya motivasi yang kuat untuk sembuh. Bagaimana tidak, tiap jam 1 dinihari melihat istri sudah sibuk di dapur untuk menyiapkan jualan nasi kuning. Saya kasihan. Saya harus bangkit, saya tak boleh jadi beban. Saya harus sembuh," katanya. Karena punya motivasi yang kuat untuk sembuh ini, Mas San, berlatih mulai dari yang dasar sekali: menggenggam bola plastik kecil yang ada geriginya. "Bayangkan, untuk melakukan hal yang sepele saja, bolak balik masih luput. Tapi, tekad saya kuat. Saya tak boleh menyerah, saya harus bisa," katanya. Sukses meremas-remas bola, dia lanjutkan dengan latihan kaki. "Saya berlatih berdiri. Dibantu dengan walker pemberian teman FB yang baru saya ketahui belakangan ini," katanya. "Pagi, siang, sore saya latih. Bahkan, ketika bangun tengah malam pun, jika tak bisa tidur lagi, saya memilih berdiri, latihan jalan pelan-pelan," katanya. Hal lain yang membuat Mas San cepat sembuh adalah tidak malu menunjukkan sakitnya kepada tetangga. "Setiap pakai kursi roda. Ketemu Ibu-Ibu yang belanja sayur, saling menyapa, didoakan cepat sembuh, saya tambah semangat," katanya. Begitu, inginnnya cepat sembuh, Mas San, sering berjemur, sambil latihan jalan di dekat istrinya jualan nasi kuning. "Supaya istri saya tidak kepikiran jika saya jatuh, saya agak menjauh sedikit, lalu ke taman, untuk latihan jalan sendiri. Satu meter, dua meter, tiga meter. Akhirnya bermeter-meter," katanya. Keberhasilannya itu, lalu dia "pamerkan" kepada tetangganya. Tanpa dikawal siapa pun, Mas San, sudah berjalan sendirian di perumahan. "Banyak yang kaget. Kok sendirian Kung, kok tak ada yang ngawal. Hati-hati Kung," kata Ibu-Ibu yang membeli sayur kaget melihat perkembangan Mas San yang cepat pulih itu. Ada yang guyoni begini: "Dulu saat sehat Akung, tak pernah olah raga. Sekarang rajinnya bukan main," katanya. "He..he..he saya akui begitulah kenyataannya. Saya justru rajin olah raga setelah terkena stroke," katanya. Selain rajin berolah raga, Mas San, juga berpesan agar kita juga menjaga makanan. "Saya hobi kuliner. Sebelum terkena stroke, saya bersama teman masih hunting sate dan gule di desa-desa. Ketika itu, saya habis 20 tusuk," katanya. Pesan yang sudah terkena stroke? "Lawanlah. Jangan menyerah. Memang sulit bergerak. tapi, harus dicoba sedikit demi sedikit. Jangan kedahuluan komplikasi muskuloskeletel seperti kekakuan sendi, massa oto berkurang, kebugaran menurun. Kalau sudah terkena itu, penyembuhannya tambah lama," katanya. Stroke bisa sembuh. Asal kita mau melawannya. Itulah intisari Buku Mas San. Semoga kita bisa menghikmahi pengalamannya. Semoga pulih 100 persen Mas San. Semangat. Salam! Ali Murtadlo, Kabar Gembira Indonesia (KGI)

Sumber: