Penghobi Seks Swalayan Menikah vs Penghuni Kamar Mandi (3)
Setiap Mengawali Ronde Baru, Agni Terasa bak Perawan Ting-Ting
Novan dan Agni duduk di pelaminan. Tamu berdatangan. Wajah mereka aneh-aneh. Ada yang bertubuh kuda berkepala manuaia. Ada yang berkaki panjang dan berjalan diseret seperti ular. Dll. Dsb. Dst. Novan bergidik. Ngeri. Novan mengemukakan kengeriannya ke Agni. Perempuan yang baru diijabkabuli itu berdiri dan bicara di depan benda semacam mike. Suaranya keras menggema, tapi dialegnya tidak jelas. Ajaib. Sebelum Agni menyelesaikan ucapan, para tamu berubah. Tubuh tamu laki-laki berubah menjadi gagah-gagah dan ganteng, sedangkan tubuh para wanita berubah menjadi seksi-seksi dan ayu. Ada yang mirip Andika Pratama. Ada yang mirip Luki Hakim, Raffy, Billy, Ariel Noah dll. Perempuannya ada yang mirip Aurora Ribero, Caitlin Halderman, Yoriko Angeline, Aisyah Aqilah dll. Dandanan mereka keren seperti putra-putri kerajaan. Entah berapa lama acara pesta itu digelar, Novan tidak bisa menghitung. Bisa jadi sudah satu jam, dua jam, atau bahkan lebih dari tiga jam. Suasananya selalu ramai dan meriah. Tamu yang datang tidak ada habisnya. Suguhan makanan beraroma mak-nyus terus mengalir. Sampai Novan lelah. Benar-benar lelah. Dalam hitungannya, pesta itu digelar lebih dari sehari semalam. Novan ngantuk. Dia lantas minta izin Agni untuk beristirahat. Agni pun membimbingnya masuk kamar pengantin. Ruangannya luas. Ada tiga tempat tidur. Satu di ujung ruangan yang didesain mirip bukit. Satu lagi berupa dipan ayun yang ditali di antara dua pilar. Yang terakhir perupa hamparan karpet tujuh lapis warna. Rebak wewangian Timur Tengah mengisi ruangan. Eloknya, begitu masuk kamar dan melihat itu semua, rasa lelah Novan lenyap. Kantuknya menguap. Dengan penuh semangat dia mengajak Agni bermalam pertama. Ber-ehem-ehem… Tidak hanya satu ronde, melainkan beronde-ronde. Bergelombang. Entah berapa kali, tidak terhitung. Anehnya, setiap mengawali babak baru, Novan merasakan Agni sebagai gadis perawan. Masih ting-ting. Ser… Tapi ibarat cerita yang pasti ada tamatnya, film Hollywood yang pasti ada the and-nya, percintaan Novan vs Agni pun begitu. Novan merasakan tubuhnya lemas-mas-mas-mas bak tak bertulang. Napasnya tersengal seperti petani selesai mencangkul seribu kektare sawah. Novan tertidur. Lelap. Entah berapa lama. Novan terbangun ketika matahari sudah hampir mencapai titik tetinggi. Sekitar pukul 11.15. Dia menoleh ke kanan dan ke kiri. Lho, ke mana kamar mewahnya? Ke mana bau harumnya? Yang tampak malah gundukan sampah. Baunya anyir menyengat. Busuk sekali, Di sekitarnya berserakan kotoran sapi, kotoran kambing, dan tai ayam. Ada pula bangkai tikus dan tulang belulang. Novan mencoba berdiri. Sampah-sampah yang menutupi tubuhnya berjatuhan. “Ternyata aku telanjang. Untung ada seorang pemulung. Aku lantas minta tolong agar meminjamkan pakaian atau apa ke rumah terdekat. (bersambung) Penulis : Yuli Setyo Budi Pembaca yang punya kisah menarik dan ingin berbagi pengalaman, silakan menghubungi nomor telepon / WA 0821 3124 22 88 . Bisa secara lisan maupun tulisan. Kisah juga bisa dikirim melalui email [email protected]. Terima kasihSumber: