Ratusan Penumpang di Terminal Purabaya Gagal Ikut Pemilu

Ratusan Penumpang di Terminal Purabaya Gagal Ikut Pemilu

SURABAYA - Suasana Terminal Bus Purabaya Surabaya tampak berbeda dibandingkan dengan hari biasa. Ratusan calon penumpang tujuan berbagai daerah menumpuk di sejumlah jalur keberangkatan bus antarkota untuk menunggu kedatangan bus, Rabu (17/4). Dari pantauan dan informasi dari petugas terminal, banyak yang harus berebut naik ke bus karena sulitnya mendapatkan bus. Lonjakan arus penumpang mudik pemilu ini didominasi para penumpang bus ekonomi tujuan Bojonegoro, Tuban, Cepu, Kediri, Tulungagung, Trenggalek, Bondowoso, Jember, Banyuwangi, Madiun, Ponorogo, Pacitan, Madura, Malang, Blitar, Nganjuk, Madiun, dan Ponorogo. Bahkan para calon penumpang itu rela mengantre dan duduk lesehan, di tangga keberangkatan bus, bukan di tempat tunggu yang sudah disiapkan di lantai dua. Ahmad Suprianto, calon penumpang yang akan pergi ke Mojokerto, mengaku sudah mulai putus asa menunggu bus sejak pukul 06.00. "Hingga sekarang bus belum ada," keluh pemuda yang sehari-hari kerja di Kenjeran ini. Ahmad Suprianto mengaku kepulangannya ke tempat asalnya itu untuk menyuarakan pilihannya pada pemilu. Sebelumnya, ia memperkirakan dengan menggunakan bus bisa ditempuh dua jam. Sayangnya, bus tak kunjung tiba. "Ini sudah jam segini. Terpaksa saya gagal nyoblos. Tapi saya tetap pulang ke kampung karena libur panjang," kata dia. Sementara itu Kusno Sujarwadi selaku Tater (Tata Tertib) Dinas Perhubungan Terminal Purabaya mengungkapkan, kepadatan penumpang terjadi sejak Selasa (16/4) sore. "Kepadatan terjadi pada semua jalur pemberangkatan yang ada di Terminal Bungurasih," ungkap dia. Kepadatan itu, menurut Kusno, terjadi karena faktor hari libur panjang. Selain itu, juga ada beberapa sopir bus yang libur karena pemilu. "Banyak bus yang telat, ini penyebab penumpang membeludak," pungkas dia. (alf/udi)  

Sumber: