UB Larang Interaksi Verbal saat PKKMB 2020
Malang, Memorandum.co.id -Baru-baru ini perpeloncoan saat Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) atau yang dulunya disebut Ospek kembali terulang. Dalam mengantisipasi agar tidak terjadi, Universitas Brawijaya (UB) Malang tidak memperbolehkan adanya interaksi verbal oleh siapa pun kepada mahasiswa baru (maba). Nantinya, semua perintah saat pelaksanaan PKKMB yang berlangsung pada Sabtu (19/9/2020) dan Minggu (20/9/2020) akan disampaikan melalui chat atau daring. "Dengan demikian tidak ada interaksi verbal oleh kakak tingkat maupun panitia ke maba," ujar Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Prof Dr Drs Abdul Hakim MSi dalam konferensi pers melalui daring, Sabtu (19/9/2020). Lebih lanjut, ia menyampaikan, meski dilaksanakan secara daring, semua maba dilarang untuk memotret, men-screenshot, ataupun merekam saat kegiatan PKKMB sedang berlangsung. Pun panitia juga dilarang untuk memberikan tugas yang membuat maba harus keluar ke ruang publik, misal ke pasar, mall, atau tempat publik lain. Atribut yang diharuskan hanya seragam dan tanda peserta cluster yang terpasang di dada masing-masing. "Tugasnya hanya membuat tulisan pendek, menjawab pertanyaan dari pemateri sesuai dengan materi yang disajikan pada dua hari ke depan," imbuhnya. Untuk materi yang disampaikan kepada maba hari ini adalah tentang program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yakni Kampus Merdeka. Rektor UB, Prof Dr Ir Nuhfil Hanani AR MS menyampaikan, mahasiswa nantinya boleh mengambil 20 SKS di luar kampus atau mengambil mata kuliah di luar prodinya. "Mahasiswa juga diharapkan bisa mengambil mata kuliah di luar program studinya, itu juga sekitar 20 SKS, bisa di luar program studi atau universitas atau bahkan di luar universitas," tandasnya. Sedangkan untuk mahasiswa difabel, UB telah menyediakan penerjemah khusus. Perlu diketahui, jumlah mahasiswa yang ikut PKKMB online ini sebanyak 14.492 dari program S1 dan Vokasi. (lis/ari/gus)
Sumber: