Risma Baca Puisi dalam Parade Seni Budaya Surabaya secara Virtual

Risma Baca Puisi dalam Parade Seni Budaya Surabaya secara Virtual

Surabaya, memorandum. co.id - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membaca puisi dalam Parade Seni Budaya Surabaya yang digelar di area Tugu Pahlawan Surabaya dan disiarkan secara virtual atau live Instagram dan streaming YouTube, Sabtu (19/9) malam. Tayangan langsung perdana kali ini mengusung tema yang bertajuk “Surabaya Merah Putih”. Pementasan ini menghadirkan kembali peristiwa perobekan Bendera Merah Putih Biru di Hotel Yamato (sekarang Hotel Majapahit) pada tanggal 19 September 1945 silam. Para seniman itu dengan lihainya memperagakan perobekan bendera di hotel bersejarah itu. Dengan diwarnai perkelahian dan meninggalnya salah satu pejuang, akhirnya bendera Biru itu berhasil disobek dan tinggal bendera Merah Putih berkibar dengan gagahnya. Setelah itu, Wali Kota Risma tampil membacakan sebuah puisi berjudul "Memori Surabaya Merah Putih". Suaranya yang lantang menggelegar, bikin merinding para pendengarnya. "75 tahun lalu, di bumi Surabaya tepatnya di hotel Yamato ini, telah terjadi peristiwa perobekan bendera merah putih biru, dimana warna biru dirobek dan menjadi merah putih, yang kemudian dikibarkan kembali, gagah perkasa diangkasa raya Surabaya," kata Wali Kota Risma memulai puisi pengobar semangat berjuangnya. Pada kesempatan itu, Wali Kota menjelaskan bahwa Parade Seni Budaya Surabaya ini merupakan salah satu upaya Pemkot Surabaya dalam rangka menggerakkan kembali para seniman dan budayawan. Supaya tetap bisa berkontribusi di dalam setiap langkah gerak Kota Surabaya. "Jadi, meskipun ini di era pandemi Covid-19, tapi para seniman juga harus tetap berkreasi dan berdaya guna," kata dia. Ia juga memastikan bahwa setelah rangkaian acara semacam ini akan terus menerus dilaksanakan hingga Desember 2020 mendatang. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk menyaksikan acara Parade Seni Budaya tahun 2020 ini. "Mudah-mudahan kegiatan ini bukan hanya menggerakkan para seniman, tapi juga menggerakkan kita semuanya di era pandemi Covid-19 ini," ujarnya. Sementara itu, Kepala Disbudpar Kota Surabaya, Antiek Sugiharti mengatakan bahwa Parade Seni Budaya Surabaya itu digelar mulai tanggal 19 September hingga akhir Bulan Desember 2020. Nantinya pertunjukkan itu akan digelar mulai tiga hingga lima kali dalam sepekan. Menurutnya, kesenian tradisional seperti wayang orang, karawitan hingga ketoprak juga disuguhkan dalam parade tersebut. Menurut Antiek, setiap momen di pertunjukkan itu menyajikan tema yang berbeda-beda. Para seniman secara bergantian akan mengisi kegiatan itu. "Artinya dalam tampilan virtual itu seniman tampil secara bergantian dalam momen dan tema yang berbeda-beda," terangnya. Untuk meramaikan pertunjukkan yang berlangsung secara virtual tersebut, Disbudpar juga menggandeng beberapa tokoh seniman dan budayawan asal Surabaya. Seperti, Cak Kartolo, Cak Lupus, dan Cak Suro. (udi/gus)

Sumber: