Amankan Motor Korban di Rumah Aris
SURABAYA- Potongan kepala Budi Hartanto, warga Kelurahan Tamanan, Kecamatan Mojoroto Kota Kediri berhasil ditemukan tim petugas gabungan Inafis Polda Jatim dan Polres Kediri, Jumat (12/4) pagi. Penemuan kepala tersebut ditemukan di pinggir sungai Dusun Plosokerep tepatnya perbatasan Desa Karangtalun dengan Desa Bleber Kecamatan Kras Kabupaten Kediri. "Setelah dilakukan penyisiran di lokasi TKP sekitar pukul 03.00, akhirnya otongan kepala korban berhasil ditemukan pada pukul 09.00," ujar AKP Ridwan Sahara, Kapolsek Kras, Polres Kediri kepada wartawan. Dijelaskan Ridwan Sahara, penyisiran pencarian potongan kepala korban diawali dari lokasi DAM Mojosari Kras sesuai dengan pernyataan yang diutarakan oleh AJ. "Setelah kita lakukan penyisiran tepatnya 2 kilometer dari jarak awal lokasi pencairan. Potongan kepala korban berhasil ditemukan dengan terbungkus kain dan dimasukkan tas kresek berwarna hitam," terang kapolsek. Ditambahkan oleh mantan Kasatreskrim Polres Kediri Kota ini, bahwa potongan kepala Budi selanjutnya dibawa ke RS Bhayangkara Kota Kediri untuk dilakukan autopsi. Hal senada juga dibenarkan Humas RS Bhayangkara Kediri Weti Lusiana, jika pihaknya telah menerima potongan kepala korban dan sedang dilakukan pemeriksaan oleh tim Labfor Polda Jatim. "Sekarang masih proses autopsi," jelas Weti. Ternyata Aris, seorang tersangka pembunuh dan memutilasi Budi, merupakan warga Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar. Aris diamankan anggota Polda Metro Jaya di Jakarta, Kamis (11/4). Dari keterangan dia, terungkap nama AJ, warga Kediri, yang akhirnya menunjukan lokasi pembuangan potongan kepala korban. Rumah Aris diketahui hanya berjarak sekitar 2 kilometer ke arah utara dari jembatan Desa Karanggondang, lokasi pertama ditemukannya mayat Budi di dalam koper. Aris tinggal di sebuah rumah sederhana bersama ibunya. Jalan menuju rumah Aris berupa gang kecil yang hanya cukup dilintasi satu kendaraan roda 4. Hanya ada sekitar delapan rumah di gang kecil ini, salah satunya ditempati Aris. "Iya benar, Aris memang tinggal di sini dengan ibunya," ungkap Hadi, Ketua RT 02 RW 01, Desa Mangunan, kemarin. Menurut Hadi, dalam keseharianya Aris dikenal sebagai sosok yang jarang bergaul dengan warga sekitarnya. Aris juga diketahui baru pulang dari Malaysia sekitar setahun lalu. Dia selanjutnya membuka usaha nasi goreng di daerah Sambi, Ringinrejo, Kediri. Tempat usaha nasi goreng Aris ini juga tak jauh dari rumah yang ditinggalinya di Blitar. Sekitar 3 kilometer ke arah utara. "Orangnya biasa seperti warga umumnya. Kalau siang di rumah, jika malam mungkin jualan nasi goreng tersebut," imbuh Hadi. Dari rumah Aris, polisi mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya motor Honda Scoopy warna abu-abu kombinasi cokelat tanpa pelat nomor, yang diketahui milik Budi Hartanto. Satu motor lagi yang disita adalah Yamaha Mio J warna merah milik Aris yang diduga digunakan untuk membuang jasad korban di bawah jembatan Desa Karanggondang. Hal itu diungkapkan Kholik, seorang warga yang tinggal di sebelah timur rumah Aris. Jumat dinihari, Kholik mengetahui ada tiga mobil berhenti di rumah Aris. Namun, seorang petugas melarang Kholik untuk mendekati rumah tersangka ini. "Saya lihat dari jauh karena tidak boleh mendekat. Awalnya saya memang curiga kenapa banyak motor dan mobil mondar-mandir. Saya melihat sepertinya petugas membawa dua motor keluar dari rumah Aris. Satu jenis Scoopy, satunya lagi Mio J warna merah," ucap Kholik. (st3/yud/ana/nov)
Sumber: