ITN Malang Siap Terapkan Kurikulum Kampus Merdeka
Malang, Memorandum.co.id - Pascalolos sebagai penerima program bantuan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), 9 program studi (Prodi) Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang dikucuri dana hibah sebesar Rp 540 juta. Dana hibah ini diterima ITN dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI. Wakil Rektor I Bidang Akademik ITN Malang, Dr. F Yudi Limpraptono mengatakan, dana hibah ini disiapkan pemerintah guna membantu prodi mengimplementasikan kebijakan menteri terkait Permendikbud Nomor 3 tahun 2020 untuk melaksanakan MBKM. Untuk sembilan prodi ITN Malang yang memperoleh dana hibah masing-masing akan mendapatkan suntikan dana kisaran Rp 60 juta per Prodi. Sembilan prodi yang mendapatkan dana hibah antara lain PWK, Teknik Geodesi, Teknik Lingkungan, Teknik Sipil, Teknik Elektro, Teknik Industri, Teknik Informatika, Teknik Kimia, dan Teknik Mesin. "Semuanya untuk program sarjana (S-1), yang jurusan vokasi tidak termasuk,” terang Yudi saat ditemui di kampus 1, Selasa (8/9/2020). Dikatakan Yudi, dengan program MBKM prodi ini diharapkan dapat menyesuaikan kurikulumnya, menyiapkan kebijakan baik peraturan, pedoman pelaksanaan dan lain sebagainya yang terkait dengan program MBKM. Tidak hanya prodi yang menerima dana hibah, tapi semua prodi di ITN Malang diharapkan selekasnya menyesuaikan diri. Institusi akan mensupport semua prodi untuk melaksanakan program MBKM. Bahkan tak sedikit manfaat dari kurikulum MBKM. Bagi mahasiswa ITN Malang diberi hak untuk dapat melaksanakan tiga semester di luar kampus. Tujuan utamanya agar mahasiswa bisa meningkatkan kompetensinya di bidang masing-masing. Didekatkan dengan lapangan pekerjaan, bisa di bidang industri maupun mengaplikasikan ilmunya langsung di masyarakat. Mahasiswa juga bisa mengambil mata kuliah di perguruan tinggi lain sehingga bertambah pengalaman di bidang pembelajaran. Sejauh ini, ITN Malang sudah bermitra dengan berbagai kampus, dunia industri bahkan intens bekerjasama dengan pemerintah daerah. “Kami akan terus meningkatkan kerjasama dengan mitra yang akan mensuport MBKM, baik itu kerjasama dengan dunia industri, kerjasama antar kampus dalam rangka student exchange, dan instansi baik pemerintah daerah bahkan sampai desa yang nantinya akan dipakai untuk magang,” imbuh Yudi. Lebih lanjut ia mengatakan, mahasiswa dapat memilih untuk mengambil mata kuliah di luar prodi, baik di ITN Malang maupun di luar kampus, dengan dibatasi 40 SKS. "Tentunya ini di luar program PKL, karena program PKL hanya dua SKS dengan satu sampai dua bulan magang. Sedangkan program MBKM magang bisa sampai satu sampai dua semester. Satu semester bisa diakui 20 SKS. Nanti, 20 SKS ini bisa dikonversikan untuk mata kuliah di kampus. Semua kegiatan di luar kuliah dan magang, seperti melaksanakan kegiatan sosial juga akan diakui," terangnya.(lis/ari)
Sumber: