Kajati Jatim: Sosok Polwan Lebih Keibuan
Surabaya, memorandum.co.id - Tahun ini, polisi wanita (Polwan) memasuki usianya yang ke-72 tahun. Ini bukan usia muda lagi karena hanya terpaut tiga tahun dengan kemerdekaan Indonesia. Pastinya tidak ada perbedaan di Korps Bhayangkara terkait perannya menjalankan tugas untuk melayani, melindungi, dan mengayomi masyarakat. Meski diakui soal fisik, memang polwan berbeda dibandingkan polisi laki-laki (polki). Tapi bukan tidak mungkin, pemimpin wanita juga ada yang menduduki posisi strategis di kepolisian. Di Surabaya sendiri contohnya Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ganis Setyaningrum. Dia menjadi tauladan personelnya yang mayoritas kaum adam tersebut. “Jiwa seorang wanita lebih lembut dan mengena kepada masyarakat dalam menyampaikan pesan. Dan perannya dalam menjalankan tugas lebih terencana, namun bukan berarti polki tidak seperti itu,” ujar Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Dr Mohamad Dofir SH MH. Lanjut mantan Kajari Surabaya dan Kajari Tanjung Perak ini, dengan tema tahun ini “Polwan Siap Mewujudkan Kamtibmas Kondusif Masyarakat Semakin Produktif,", pihaknya yakin apa yang selama ini dilakukan oleh polwan sudah maksimal dan bisa dirasakan oleh masyarakat. “Sekarang kita lihat dalam pencegahan Covid-19, tidak hanya melibatkan polki dalam menyapa masyarakat di kampung-kampung. Polwan juga cukup aktif menyosialisasikannya dan turun langsung ke lapangan,” jelas orang nomor satu di Kejati Jatim itu. Dofir menambahkan, memang diakui saat ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena masyarakat menghadapi pendemi Covid-19. Untuk lebih dekat dengan masyarakat, cara door to door menjadi solusi terbaik untuk membantu dan meningkatkan perekonomian akibat dampak Covid-19. “Ini menjadi salah satu bentuk kepedulian polwan yang sinergitas dengan polki. Ia (polwan, red) jauh lebih menghadirkan sosok ibu dan kehadirannya sangat dinantikan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 ini,” jelas Dofir. Tambahnya, seperti contoh di atas salah satu kapolres, yakni Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak menjadi salah satu contoh seorang polwan yang bisa menunjukkan talentanya sebagai pemimpin. “Selain di polwan, di pemerintahan juga banyak pemimpin seorang wanita. Misalnya Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, kepala dinas atau bupati yang seorang wanita,” ujarnya. Harapan ke depan, kiprah polwan diimbau tidak kalah dengan polki untuk membangun bangsa dan negara. “Wujud sinergitas dengan forkopimda selama ini yang terjalin bisa menjadi salah satu contoh bahwa seorang wanita mempunyai kedudukan yang sama dengan laki-laki,” pungkas Dofir. (fer/yok)
Sumber: