SMPN 1 Sukodono Bagikan Kuota Gratis untuk Siswa

SMPN 1 Sukodono Bagikan Kuota Gratis untuk Siswa

Sidoarjo, Memorandum.co.id - Meski situasi tak normal di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, namun para pengajar di SMP Negeri 1 Sukodono tetap berusaha mengefektifkan pemberian pelajaran pada para siswanya. “Ada beberapa langkah yang kami lakukan untuk mengefektifkan pengajaran, baik yang berbasis daring (dalam jaringan) maupun luring (luar jaringan),” jelas Kepala SMPN 1 Sukodono, Sri Marhaeni yang ditemui di ruang kerjanya, Senin (31/8). Yang pertama adalah membuat konten-konten pengajaran Daring yang kreatif sehingga menarik untuk diikuti. “Kami menggunakan channel youtube untuk share materi pengajaran sehingga bisa disimak kapan saja. Namun pola daring secara langsung juga tetap akan lakukan untuk mengukur aktifitas siswa,” katanya. Setiap materi pengajaran yang dibuat para guru itu masuk ke dalam satu akun yang harus disubscibe oleh semua siswa sehingga memungkinkan akan membawa dampak lain berupa finansial dari pemilik channel dunia maya tersebut. “Sejak pertama kali diluncurkan hingga saat ini kami mendapatkan respon positif dari siswa maupun walimurid. Mereka suka dan cukup efektif,” tambah Marhaeni yang didampingi salah seorang guru BK, Sholikatul Jannah. Untuk siswa yang tergolong kurang mampu, pihaknya juga menyediakan sarana dan prasarana agar dapat mengikuti pembelajaran jarak jauh tersebut. Di antaranya dengan meminjamkan 6 unit HP dengan RAM 4 GB. Bukan hanya itu, pihaknya juga telah mengalokasikan dana yang berasal dari Biaya Operasional Sekolah (BOS) tahun ini untuk pengadaan 100 unit kartu kuota internet berdaya 8 GB yang diberikan 2 kali pada Agustus dan September mendatang. “Perhitungan kami, maksimal mereka butuh 5 GB per bulan. Jadi kami lebihkan sedikit kuotanya agar bisa mereka pakai untuk yang lain misalnya berkomunikasi dengan guru,” imbuh Jannah yang diamini Marhaeni. Jika memang nantinya kondisi belum memungkinkan sehingga masih harus melakukan pembelajaran jarak jauh, bukan tidak mungkin pemberian kuota itu akan diteruskan di bulan-bulan berikutnya hingga dinyatakan siap untuk membuka kembali gerbang sekolah. Bukan hanya itu, pihaknya juga masih membuka kesempatan bagi siswa yang ingin belajar langsung dengan gurunya. “Bisa datang ke sekolah karena semua guru tetap masuk seperti biasanya. Hanya saja jumlahnya kami batasi agar bisa tetap menjalankan protokol kesehatan,” pungkas Sri Marhaeni.(lud/jok)

Sumber: