Jalan-jalan ke Jembatan Suramadu, Motor dan HP Pemuda Ambengan Dirampas
Surabaya, Memorandum.co.id - Nasib tragis dialami Abdul Hamid (22), pemuda yang tinggal Jalan Ambengan Batu. Berniat jalan-jalan bersama saudaranya di Jembatan Suramadu, motor Honda Beat pelat L 5699 GG miliknya malah dibawa kabur dua pelaku gendam di Jalan Tambak Wedi. Tidak hanya motornya, melainkan HP merek Vivo juga dirampas para pelaku. Atas kejadian ini, korban kemudian melaporkannya ke Mapolsek Kenjeran. Hafid (34), kakak iparnya yang tinggal di Driyorejo, Gresik mengungkapkan, kejadian bermula saat Abdul Hamid bersama empat saudaranya boncengan naik dua motor berniat jalan-jalan ke Jembatan Suramadu pada Minggu (31/8) sore. Sialnya, sesampai di bawah Jembatan Suramadu dekat taman tiba-tiba ban motornya gembos. Kemudian pemuda ini membawanya ke tukang tambal ban tidak jauh dari sekitar TKP. Saat mendorong motor itu, mendadak dihampiri dua pelaku yang juga naik motor Honda Vario warna merah. "Adik saya pelat nomornya tidak hafal," ungkap Hafid kepada Memorandum.co.id, Senin (31/8). Para pelaku juga membantu mendorong sampai ke tukang tambal ban. Sesampainya di tempat yang dituju, para pelaku ini juga sempat membelikan es cao di pedagang dekat tambal ban. "Setelah selesai menambal ban, pelaku juga membayari ongkos tambal ban," beber Hafid. Namun itu hanya akal bulus para pelaku. Setelah itu, pelaku berpura-pura meminta diantar ke daerah Tambak Wedi. Sebagai balas budi, korban mau tidak mau akhirnya mengantarnya. Kemudian berangkat. Korban boncengan naik motor Honda Beat bersama pelaku. Sedangkan RZ (14), saudaranya mengikuti dari belakang naik Honda Supra diikuti pelaku satunya mengendarai Vario. "Ada dua saudaranya lagi, tapi oleh para pelaku disuruh menunggu di pinggir pantai di bawah Jembatan Suramadu," jelas Hafid. Sesampai di tempat sepi, tepatnya di Jalan Tambak Wedi dekat sungai pelaku meminta berhenti. Kemudian langsung merampas HP yang dipegang RZ dan meminta motornya. Karena ketakutan, kedua korban akhirnya menuruti keinginan para pelaku. Setelah berhasil, mereka langsung kabur. Abdul Hamid sempat minta tolong ke pemilik warung dekat lokasi kejadian tapi tidak berani. Lantas berlari mengejarnya, tapi tidak kena. Merasa menjadi korban perampasan, korban kemudian menghubungi saudaranya yang tinggal di Kedung Cowek dan diantar melapor ke Mapolsek Kenjeran hari itu juga. Terpisah, Kanitreskrim Polsek Kenjeran, Iptu Soeryadi mengaku belum ada laporan yang masuk ke anggota reskrim. "Saya cek dulu ke anggota," kata Soeryadi. (rio)
Sumber: