Bagus, Banyak Porsi Politik dan Ekonomi

Bagus, Banyak Porsi Politik dan Ekonomi

SURABAYA - Di usianya yang ke 49 tahun Surat Kabar Harian (SKH) Memorandum telah memberi warna di masyarakat, bahkan juga turut andil membangun bangsa melalui berita-berita positifnya. Sejumlah tokoh pun menilai bila SKH Memorandum telah menyajikan berita di berbagia bidang, selain kriminal, politik juga ekonomi. Tak kurang Ketua Umum Kadin Jatim La Nyalla Mahmud Mattalitti memberikan komentarnya.

  1. Seberapa tahu anda soal Surat Kabar Harian (SKH) Memorandum yang selama ini dikenal sebagai koran kriminal terbesar di Jatim?
Sejak tahun 90-an saya sudah mengenal dan sering membaca harian Memorandum. Bahkan setelah era 90-an saya mengenal secara pribadi beberapa teman-teman wartawan di Memorandum. Salah satunya Abubakar Yarbo. Saya juga mengenal pimpinan Memorandum almarhum Pak Agil.
  1. Terkait pemberitaan di SKH Memorandum apakah sudah kritis apa belum? Alasannya kenapa?
Saya secara khusus tidak pernah melakukan content analysis ya terhadap isi pemberitaan koran. Tapi dulu yang saya tahu, Memorandum menjadi satu-satunya yellow newspaper di Surabaya. Koran yang headline-nya bisa dipastikan berbeda dengan headline koran-koran mainstream lainnya. Memang ada plus minusnya. Plusnya sebagai bacaan alternatif, seputar informasi kriminalitas di kota besar. Tapi minusnya terkadang terlalu eksploitatif gambarnya. Tapi itu mungkin dulu ya. Sekarang kan sudah mulai media mengaburkan foto-foto korban kekerasan. Apalagi foto-foto jazad korban.
  1. Dari 20 halaman, konten yang disenangi di SKH Memorandum apa? Alasannya?
Sekarang saya lihat Memorandum mulai ada perubahan positioning dari sisi isi beritanya ya. Mulai tidak banyak berita kriminalitas. Tapi mulai banyak porsi politik dan ekonomi. Menurut saya bagus juga. Apalagi dengan mempertahankan penulisan dengan bahasa yang sederhana dan lugas. Sehingga kalangan nonterdidik dapat lebih mudah memahami apa yang disajikan Memorandum.
  1. Selama ini SKH Memorandum apakah sudah bersinergi dengan institusi yang dipimpin bapak?
Saya rasa sudah. Organisasi yang saya pimpin, baik Pemuda Pancasila maupun KADIN Jatim saya rasa pernah beberapa kali bersinergi.
  1. Di HUT ke-49, SKH Memorandum mengambil tagline "Semangat Baru Anti-Hoax". Menurut pandangan bapak, apakah pemberitaan Memorandum sudah berimbang dan jauh dari pemberitaan hoax?
Soal semangat anti hoax kan memang semangat kita bersama. Apalagi Dewan Pers dan PWI maupun AJI sudah menyepakati untuk terus melakukan peningkatan kualitas insan pers di Indonesia. Saya rasa Memorandum juga akan memastikan memiliki mekanisme kontrol di internal redaksi untuk menangkal pemuatan berita hoax. Apalagi jika awak redaksinya konsisten untuk menerapkan check and re-check sebelum menurunkan berita.
  1. Saran dan kritik untuk SKH Memorandum ke depan?
Yang terberat adalah mengantisipasi perubahan pola masyarakat dalam mengakses sumber informasi atau berita, yang saat ini dan akan terus mulai meninggalkan suratkabar kertas. Tren berita dalam ganggaman tangan sepertinya tidak bisa dibendung. Tetapi harus diikuti. Celakanya ada suratkabar membuat versi web, tapi tidak easy to use. Dibuka susah, tampilannya kaku, untuk diakses baca di-handphone juga kurang enak dan sebagainya. Sehingga orang beralih ke portal-portal online yang lebih easy to use. Saya rasa ini harus dipikirkan dengan serius.  (hap/sr)

Sumber: