Rangsang Kreativitas, MCF-DKM-BI Gelar Festival Mbois 5

Rangsang Kreativitas, MCF-DKM-BI Gelar Festival Mbois 5

Malang, Memorandum.co.id - Pandemi Covid-19 mampu merangsang dan membangkitkan kreativitas seniman dan budayawan Kota Malang bersama pelaku ekonomi kreatif. Ini dirupakan dalam gelaran Festival Mbois 5 yang dihelat di gedung DKM (Dewan Kesenian Malang) Jl Majapahit Kota Malang Kamis-Senin (27-31/8/2020). Festival yang dikonsep dengan memperhatikan protokol kesehatan ini merupakan kolaborasi DKM, MCF (Malang Creative Fusion), Bank Indonesia perwakilan Malang yang melibatkan seniman, budayawan serta penggiat seni Kota Malang. Selain menjadi ajang unjuk seni musik dan tari, gelaran ini juga memamerkan art journal bertajuk 'blak-blak' (outspoken) di ruang pamer DKM. Kepala BI perwakilan Malang, Azka Subhan Aminurridho mengapresiasi geliat para seniman dan budayawan Kota Malang yang bersemangat di tengah pandemi Covid-19 ini karena kegiatan seperti ini dinilai mampu menggerakkan perekonomian. “Seni dan budaya ini dapat menggulirkan ekonomi terutama di kalangan menengah ke atas,” katanya di sela melihat pameran art journal. Saat ini, menurutnya, diperlukan gerakan bersama untuk pemulihan ekonomi dan beradaptasi dengan situasi yang baru ini. “Pada situasi seperti ini kita harus bisa kreatif. Untuk itu kami mendukung kegiatan teman-teman di DKM dan MCF,” ujarnya seraya berharap kegiatan seni budaya mampu menjadi salah satu penggerak pemulihan ekonomi. Dunia seni budaya yang mulai menggeliat ini menurut Pembina DKM Malang, Djoko Saryono merupakan wujud kreativitas seniman dan budayawan. “Ini sebuah terobosan, sebuah keberanian, sebuah adaptasi. Semua kesulitan memerlukan kerjasama dan terobosan yang tidak konvensional,” katanya menanggapi sinergi dunia seni dengan lembaga keuangan untuk memulihkan perekonomian. Dengan kerjasama ini maka dapat menjadi spirit untuk terus menggelorakan kreativitas dengan beragam inovasi dan yang tak kalah pentingnya adalah membangun relasi baru di tengah himpitan pandemi Covid-19. Profesor Universitas Malang ini menyebutkan pandemin seperti ini telah ada pada abad ke 6 sebelum masehi dan hingga kini sudah terjadi sebanyak 51 kali. “Pandemi yang membuat sulit, orang terpuruk itu membuat orang per orang bangkit dengan kreativitas dan inovasinya,” terangnya seraya mencontohkan pandemi di Eropa tahun 1456 yang menghasilkan inovasi dunia pengobatan maupun ilmu pengetahuan. Ketua MCF, Vicky Arief Herinadharma menyampaikan, pandemi Covid-19 ini berdampak langsung pada pelaku seni budaya maupun ekonomi kreatif karena terhambat melakukan proses kreatif. “Tapi kami harus membangun dengan rasa optimisme dan terus berkreativitas,” jelasnya. Untuk itu, Festival Mbois 5 dengan mengusung tema Kolaborasi Indonesia Raya ini diharapkan mampu membangun relasi sehingga dapat menemukan terobosan yang dapat menguatkan rasa optimis di tengah pandemi ini. (ari)

Sumber: