Sabar… Alun-Alun Bawah Tanah Baru Dibuka 10 November 2020
Surabaya, Memorandum.co.id - Proyek pengerjaan alun-alun bawah tanah terus dikebut. Progres pengerjaanya sudah mencapai 70 persen. Destinasi wisata bawah tanah pertama di Kota Pahlawan ini ditargetkan kelar pada 10 November 2020 mendatang. Saat itu juga pengunjung sudah dapat menikmati salah satu ikon Surabaya ini. "Untuk area bawah sekarang proses finishing," kata Kepala Bidang Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRPCKTR) Surabaya, Iman Krestian ditemui di ruang kerjanya. Secara umum bangunan plaza atas adalah ruang terbuka berkonsep klasik modern. Luasan sekitar 3.000 meter persegi. Itu dimanfaatkan untuk pertunjukan kesenian dan kebudayaan. Di area itu juga dihiasi banyak taman. Termasuk ada air mancur di beberapa titik. Pemandangan lebih menarik saat malam hari. Perpaduan lampu berwarna-warni memanjakan mata. Destinasi wisata ini nanti bakal menyediakan tempat sentra kuliner unggulan Surabaya. Di area bawa tanah ini juga ada produk UMKM warga Surabaya. Sesuai konsep ada beberapa fasilitas bermain seperti skateboar dan sepeda angin. Juga disediakan pertunjukan kesenian. Menurut Iman, konsep wisata ini digagas sedemikian rupa agar pengunjung tidak bosan. Pengunjung dapat memilih titik lokasi sesuai keinginan hati. Karena di area alun-alun Surabaya dan bawah tanah ada beragam pertunjukan. "Sesuai arahan bu Wali. Konsepnya di area bawah lebih ke festival," ujar Iman. Sementara Wakil Ketua DPRD Reni Astuti mengharapkan pembangunan yang menyedot anggaran Rp 80 miliar yang diambil dari APBD untuk membangun ikon baru di Kota Pahlawan tersebut supaya dioptimalkan. Reni mendesak supaya pengerjaan kelar sesuai target. Hanya saja pembangunan proyek tesrebut masih terhambat problem sebidang tanah di sisi timur Alun-alun Surabaya. "Harapannya proses status lahan itu bisa segera tuntas. Supaya pembagunan alun-alun sesuai konsep semula," kata Reni. Reni juga menginginkan agar Alun-alun Surabaya bisa dimanfaatkan di masa pandemi Covid-19. Sehingga destinasi wisata itu tidak musproh. Selain itu, ketika alun-alun tersebut kelar, Reni mengharap dapat segera difungsikan dengan optimal. "Di masa pandemi alun-alun Surabata ini bisa dioptimalkan tapi perlu dikelola supaya tidak menimbulkan masalah baru," imbuhnya. (alf).
Sumber: