Duda di Surabaya Cabuli Dua Siswi SD

Duda di Surabaya Cabuli Dua Siswi SD

Surabaya, memorandum.co.id - Berdalih lama ditinggal istri meninggal, Bahrudin, duda yang kontrak di Jalan Wiyung Tengah Gang I, Surabaya, tega mencabuli dua bocah yang masih berstatus siswi SD. Parahnya, aksi bejat pria berusia 53 tahun itu dilakukan saat kedua korban berada di musala di Jalan Kramat II, Wiyung. Akibat perbuatannya, pria kelahiran Dusun Marparen, Kecamatan Sreseh, Sampang, Madura, itu harus berurusan dengan polisi. Dia dibekuk di rumah kontrakannya. Itu setelah, kedua korban masing-masing berinisial AL dan SY menceritakan peristiwa yang menimpanya ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Surabaya. "Dari hasil laporan dan keterangan korban dengan didampingi kedua orang tuanya, kami melakukan penyelidikan. Hasilnya, kami sergap tersangka di rumah kontrakannya," kata Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya Iptu Fauzy Pratama, Jumat (21/8/2020). Fauzy menjelaskan, aksi bejat tersangka bermula pada pertengahan Mei 2020. Saat itu, korban AL dan SY berangkat mengaji di musala tersebut. Sehari-hari, kedua korban dan beberapa anak lain rutin mengaji setiap pukul 16.00. Namun, pada saat itu, kedua korban datang terlalu siang. Sembari menunggu gurunya datang, mereka duduk di dalam musala. Tidak lama, tersangka datang untuk menjalankan kewajibannya sebagai muazin. "Dia (tersangka, red), menghampiri korban dan melakukan aksi bejatnya dengan meraba bagian vital korban," lanjut Fauzy. Setelah puas melancarkan aksi bejatnya, tersangka mengancam korban untuk tidak bercerita kepada siapapun. Karena ketakutan, keduanya pun menuruti keinginan tersangka. Tiga bulan kemudian, tersangka kembali melancarkan aksinya. Namun, kali ini yang menjadi korban hanya korban AL. Setiap selesai melancarkan aksinya, tersangka kemudian memberikan uang Rp 3 ribu kepada korban. Dia juga meminta korban agar tidak cerita ke siapapun. "Karena ketakutan, korban kemudian lari menuju rumahnya. Sambil menangis, dia menceritakan semua peristiwa yang menimpanya. Dari sana, ibu AL melaporkan ke kami," tandas alumni terbaik Akademi Kepolisian (Akpol) 2015 itu. Di hadapan penyidik, pria yang sudah lama ditinggal istrinya meninggal ini mengaku melakukan aksi tersebut hanya bercanda. Dia berkilah, tidak ada sedikitpun nafsu kepada kedua korban. "Hanya bercanda saja pak," singkat Bahruddin. (fdn/fer)

Sumber: