Pilkada Gresik,  Hindari Fitnah dan Pecah Belah Masyarakat

Pilkada Gresik,  Hindari Fitnah dan Pecah Belah Masyarakat

Gresik, memorandum.co.id - Suasana hangat terasa di teras belakang garasi milik H Saiful Arif yang dikenal dengan panggilan Haji Ipung di Jalan Raya Bungah, Gresik. Nampak Haji Ipung duduk dan ngobrol santai dengan Husnul Khuluq, mantan Sekda Kabupaten Gresik yang juga Ketua PCNU Gresik. Bagaimana kita menciptakan persatuan dan meredam perpecahan?. Begitulah mungkin garis besar yang menjadi obrolan. Kita ketahui bersama, Kabupaten Gresik beberapa bulan ke depan akan melaksanakan pesta demokrasi lima tahunan. Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Bupati dan Wakil Bupati Gresik. Menyambut momen itu, masyarakat Kota Pudak nampak antusias. Antusiasme masyarakat ini jika tidak diakomodir dengan baik, bisa berpotensi memecah persatuan. Melihat hal itu, kedua tokoh masyarakat Gresik Haji Ipung dan Khuluq mewanti-wanti agar warga tetap menjaga persatuan. Hindari hal yang berpotensi memecah belah masyarakat. Dengan penuh harap, Haji Ipung mengajak untuk saling memperbaiki diri. Bangun kesadaran pribadi, lalu sebarkan kepada sekitar. Dengan itu ia yakin persatuan akan tetap terjaga. "Mari selalu berhusnudzon, ahsan dan hubb dalam berhubungan sosial," ujar pengusaha muslim asli Gresik tersebut. Ia pun menjelaskan, berhusnudzon artinya kita selalu berbaik sangka dengan sesama. Hindari berburuk sangka yang bisa membuat hubungan tidak harmonis. Ketika berhusnudzon mampu kita lakukan, selanjutnya adalah berbuat ahsan. Berbuat yang lebih baik lagi dari pada sebelumnya. Baik dari segi kuantitas maupun kualitas. "Dari khusnudzon dan ahsan dalam berhubungan sosial itulah nantinya yang akan menghadirkan hubb atau rasa saling cinta antar sesama makhluk Allah," terangnya. Ia berharap, di momen pilkada atau pun momen biasa jangan sampai ada perpecahan di masyarakat. Apalagi sampai ada fitnah-fitnah yang sangat tidak baik bagi sebuah persatuan. Hal senada disampaikan oleh Husnul Khuluq. Pria yang pernah mencalonkan diri sebagai Bupati Gresik tersebut juga tidak ingin melihat perpecahan di masyarakat pudak. Menurutnya, persatuan harus lebih diutamakan dari kepentingan apapun. "Persatuan harus lebih di atas dari kepentingan pribadi," tegasnya mewanti-wanti. Ia tak ingin di momen pilkada yang seharusnya menjadi momen harapan ke arah lebih baik malah menjadi ajang memecah belah. Menjadi ajang menebar fitnah dan lain sebagainya yang tidak baik untuk merawat persatuan. "Harapan yang baik harus dicapai dengan cara yang baik pula. Jangan benturkan masyarakat, tidak perlu menjelekkan satu dengan yang lain. Yang lebih baik adalah fastabiqul Khoirot, berlomba-lomba dalam kebaikan," tandas pria yang pernah menjabat sebagai Sekda Pemkab Gresik itu. (and/har/fer)

Sumber: