Box Culvert Diresmikan, Manukan Tidak Macet Lagi

Box Culvert Diresmikan, Manukan Tidak Macet Lagi

Surabaya, memorandum.co.id - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meresmikan box culvert Manukan Wetan, Kecamatan Tandes, Selasa (18/8) petang. Peresmian itu ditandai dengan penandatanganan prasasti dan dilanjutkan dengan potong tumpeng.   Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma mengatakan box culvert sisi Manukan merupakan ruas krusial karena memang di kawasan tersebut sering macet. Namun, saat ini sudah mulai lancar di kawasan itu karena sudah kelar, apalagi box culvert itu fungsinya menjadi saluran dan arus lalu lintas.   Menurutnya, sebetulnya saluran itu merupakan saluran pusat, tapi karena sudah dua tahun tidak dikerjakan atau tidak dilanjutkan proyeknya, akhirnya dikerjakan oleh Pemkot Surabaya. Nantinya, jalur tersebut akan terus dibangun hingga tembus di fly over JLLB. Apalagi, nanti akses jalan ini akan menjadi salah satu akses untuk piala dunia, karena nanti aksesnya bisa melalui jalan ini atau melalui tol. Oleh karena itu, Wali Kota Risma berharap kesempatan ini bisa digunakan utuk meningkatkan ekonomi keluarga, karena jalan ini dibangun dengan tujuan untuk mensejahterakan warga di kawasan itu. “Saya ingin jalan ini bisa bermanfaat bagi perekonomian panjenengan semuanya. Nah, kalau sudah perekonomiannya meningkat, maka saya berharap anak-anak disekolahkan untuk mewujudkan cita-citanya. Tolong konsentrasi supaya mereka berhasil,” jelas dia. Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati mengatakan box culvert di kawasan ini merupakan bagian dari saluran diversi Gunungsari yang menjadi bagian penting dalam system drainase Kota Surabaya karena dulunya saluran irigasi. Daerah tangkapan air (catchment area) mencapai kurang lebih 4.162 hektar dengan panjang saluran kurang lebih 18,04 kilometer.   “Nah, saluran ini selain untuk mengatasi genangan, saluran diversi Gunungsari ini juga sebagai jalan arteri primer yang bertujuan mengatasi permasalahan lalu lintas, yaitu kemacetan yang ada pada koridor barat Kota Surabaya,” ujarnya.   Saluran ini dibangun secara bertahap mulai tahun 2009. Pada tahun 2009-2015, lokasi pembangunan di Girilaya sampai dengan Kali Balong dengan panjang kurang lebih 6.510 meter. Kemudian pada tahun 2016, lokasi pembangunan di Babat Jerawat dengan panjang kurang lebih 600 meter. Lalu, pada tahun 2017-2018, lokasi pembangunan di Kandangan sampai dengan Babat Jerawat kurang lebih 2.400 meter.   “Selanjutnya, pada tahun 2019-2020, lokasi pembangunan di Manukan sampai dengan Sememi dengan panjang kurang lebih 2.960 meter yang saat ini baru diresmikan. Dan pada tahun 2020, lokasi pembangunan juga dilakukan di Banjar Sugihan sampai dengan Kandangan dengan panjang kurang lebih 980 meter. Jadi, panjang saluran yang terbangun hingga saat ini 13.450 meter,” pungkasnya. (udi)  

Sumber: