Tampung Kreatifitas Pemuda, Wawali Whisnu Sakti Gagas Festival Aspirasi

Tampung Kreatifitas Pemuda, Wawali Whisnu Sakti Gagas Festival Aspirasi

Surabaya, Memorandum.co.id - Wakil Walikota Surabaya, Whisnu Sakti Buana mengungkapkan gagasan ke depan untuk mewadahi aktualisasi anak muda Surabaya. Salah satu program yang akan dibahas ke depan yakni Festival Aspirasi. Layaknya Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan (Musrenbang) yang dikhususkan untuk kaum milenial. Bentuk Festival Aspirasi ini menampung seluruh gagasan dan program lapisan anak muda di perkampungan yang terwakili dari berbagai organisasi Kemahasiswaan, maupun Ormas dan Komunitas, serta penggerak Industri Kreatif. Pasangan dari Tri Rismaharini dalam Pilwali Surabaya 2015 ini menerangkan, selama ini gagasan-gagasan anak Muda Surabaya begitu kreatif dan inovatif. Namun, upaya untuk merangkul dan memfasilitasi menjadi program pembangunan Surabaya ke depan masih minim. "Ini perlu diapresiasi. Mereka (kaum milenial-red) bisa mengajukan program apa. Mereka perlu dapat panggung untuk beraktualisasi," terang pejabat yang akrab disapa WS ini, Kamis (13/8/2020). Anak-anak muda Surabaya, dikatakan Suami Dini Syafariah Endah ini, masih punya ideologi dan idealisme yang masif dan kuat. "Karena mereka juga belum berkeluarga. Jadi bisa lebih berkreasi," katanya. Ditemui di ruang kerja Wakil Walikota Surabaya, WS menjelaskan, dari seluruh program yang diajukan dalam Festival Aspirasi akan dipilih yang terbaik untuk masuk ke dalam program Pemkot Surabaya. Program ini juga akan dibiayai APBD Kota dalam perwujudannya. Ketika program tersebut tidak terlaksana dengan baik, tentunya ada evaluasi dari konsep yang dipaparkan. "Konsep dari anak-anak muda bisa membangun Surabaya. Mereka juga bagian dari warga kota. Semuanya tanpa terkecuali bisa ikut dalam Festival Aspirasi," terang alumnus ITS Surabaya ini. Dibangunnya konsep Festival Aspirasi ini menjadi sasaran dalam pengembangan Sumber Daya Manusia untuk anak muda. Termasuk bisnis Startup anak muda juga akan mendapat perhatian Pemkot Surabaya untuk pendampingan mendapat investor. "Karena Startup ini sudah terpilih dari lanjutan Festival Aspirasi. Pemkot yang menjamin. Jadi semua bisa tenang, ini yang saya tawarkan," ungkap WS. Selain itu, terjadinya aksi tawuran pemuda, maupun aksi kriminalitas lantaran kurangnya perhatian Pemkot Surabaya. Ruang-ruang diskusi maupun perwujudan kreatifitas tidak mendapat tempat selama ini. "Ini yang mau saya ubah. Ketika mereka bisa menyampaikan gagasan mereka. Program yang bisa menjadi keberlanjutan anak-anak ini supaya bisa berdikari. Baik secara organisasi maupun personal," pungkas WS.(why)

Sumber: