Wakil Ketua DPRD Surabaya Pertanyakan Dana Stimulan Kampung Tangguh
Surabaya, Memoramdum.co.id - Dana stimulan senilai Rp 10 juta yang dijanjikan Pemkot Surabaya untuk Kampung Tangguh per bulannya tak kunjung cair hingga kini. Hal ini dipertanyakan Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Laila Mufidah. Menurut Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, semula Pemerintah Kota (Pemkot) berjanji menggelontorkan dana untuk mensupport Kampung Tangguh dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19. "Bantuan yang dijanjikan itu perlu direalisasikan agar keberadaan Kampung Tangguh lebih bermanfaat bagi kemasyarakatan dalam menghadapi pandemi ini," terang Laila, Rabu (12/8/2020). Setidaknya, anggaran untuk Kampung Tangguh itu bisa dipakai untuk mensupport sarana prasarana bagi perkampungan dalam menghadapi Covid-19. Untuk diketahui, sejak awal keberadaan Kampung Tangguh dibentuk oleh Polda Jatim, sarana prasarana berasal dari swadaya masyarakat dan tidak ada campur tangan dari Pemkot Surabaya sedikitpun. Semua sarana prasarana Kampung Tangguh diperoleh dari iuran warga, mulai tempat untuk mencuci tangan, thermogun, bilik disinfektan maupun sarana prasana pendukung lainnya hasil dari swadaya masyarakat setempat, termasuk upah bagi penjaga di setiap Kampung Tangguh. "Banyak keluhan masyarakat dari adanya Kampung Tangguh yang berasal dari urunan warga yang diambilkan dari kas RT/RW. Ini sangat memprihatinkan, masyarakat hanya di-PHP realisasinya tidak pernah terwujud," ujar Laila. (alf)
Sumber: