Program Seragam Gratis Tertunda, Kepala Dinas Pendidikan Sarankan Pakai Seragam Bekas
Surabaya, Memorandum.co.id - Tahun ajaran baru 2020 ini ribuan siswa berikut orang tua wali murid SMA/SMK di Jawa Timur tampaknya harus merana. Pasalnya, seragam gratis sesuai dengan awal program pendidikan gratis berkualitas (Tistas) Pemprov Jatim Juli/Agustus turun namun gagal direalisasikan. Meskipun program tersebut telah dirancang jauh-jauh hari, namun karena dampak pandemi Covid-19 lantas tertunda karena banyak anggaran yang harus diubah fokus digunakan untuk Covid-19. Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Ir Wahid Wahyudi menyampaikan, program seragam gratis tahun ini belum ada. "Tahun kemarin ada kendala gagal lelang untuk pengadaan seragam gratis untuk SMA/SMK di Jatim, sehingga tahun ini pun juga belum bisa dijalankan," kata Wahid, Selasa (4/8). Wahid menjelaskan, belum berjalannya program Pemprov Jatim terkait seragam gratis, orang tua siswa bisa membelinya di Koperasi sekolah. "Karena seragam gratis tertunda, diharapkan orang tua siswa bisa beli di Koperasi sekolah, tetapi ini tidak harus wajib, artinya boleh juga beli di luar sekolah. Bahkan tidak menjadi persoalan jika memanfaatkan seragam bekas milik kakak kelasnya yang masih layak pakai bahkan bilamana perlu mempunyai seragam bekas pun milik kakak kelasnya yang masih layak pakai," terangnya. Lanjut Wahid, apalagi dalam situasi-kondisi Covid-19 di mana mayoritas pendapatan masyarakat turun sehingga diperlukan kecermatan mengelola dana keluarga yang kian terbatas. Dengan tidak harus membeli seragam di sekolah, dan bahkan boleh memanfaatkan seragam bekas, akan sangat menghemat pengeluaran. Karena jika membeli paket komplit seragam di sekolah misal dengan lima seragam sebagaimana yang disampaikan wali murid di berbagai SMA/SMK negeri, total harganya bisa mencapai sekitar Rp1,7 juta hingga Rp 2 juta. Itu belum termasuk ongkos jahit sekitar Rp.150 ribu tiap setelnya. Sehingga jika harus beli semua seperti itu, untuk seragam saja dibutuhkan dana sekitar Rp 2,75 juta, sesuatu yang sangat besar di sela kelesuan ekonomi. "Meskipun seragam gratis belum dijalankan, pemerintah provinsi Jawa Timur sudah menggratiskan SPP," tandasnya. Hal tersebut mendapat respon baik dari perwakilan wali murid SMAN 15 Surabaya, Subagyo. “Kami berterima kasih kepada Ir Wahid atas solusi soal seragam lama bisa dipakai di sekolah, sehingga para orang tua bisa antisipasi. Kami bisa menghemat pengeluaran dan bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang lebih pokok dan urgen,” pungkasnya.(why)
Sumber: