Pilkades Serentak Sidoarjo Tunggu Hasil Kajian Tim Epidemiologi
Sidoarjo, memorandum.co.id - Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin memastikan pemilihan kepala desa (pilkades) serentak akan diselenggarakan pada September mendatang. Namun, soal tanggal pelaksanaannya masih akan ditentukan kemudian. “Intinya semakin cepat semakin baik. InsyaAllah kalau kondisinya membaik terus bisa dilaksanakan September nanti. Pokoknya kita lihat dulu kondisi terakhir. Kalau memang memungkinkan sebelum Agustus sudah saya putuskan,” ujarnya saat ditemui Senin (27/7). Untuk itu, pihaknya akan lebih dulu berkoordinasi dengan tim epidemiologi sekali lagi sebagai bahan pertimbangan akhir sebelum membuat keputusan yang penting tersebut, karena menyangkut kesehatan dan keselamatan masyarakat. “Saya tahu masalahnya para calon kepala desa itu. Biaya kopinya (ongkos politik-red) jadi berlipat-lipat gara-gara corona. Tapi kondisinya memang seperti ini, jadi nggak bisa dipaksakan kalau memang belum memungkinkan,” tambah Nur Ahmad. Ia juga mengaku sudah bisa memperhitungkan masalah rentang waktu yang dibutuhkan untuk melanjutkan tahapan pilkades yang sempat terhenti selama kurang lebih 20 hari. “Tenang saja, semuanya sudah dihitung dengan matang. Kalau bisa ya tanggal 6, kalau nggak ya mundur sedikit,” imbuh ia. Diberitakan sebelumnya, Pemkab Sidoarjo dan Forum Komunikasi Kepala Desa (FKKD) sudah membuat kesepakatan untuk menggelar pilkades serentak di 175 desa pada 6 September 2020. Namun kesepakatan itu sempat mengambang lantaran kasus penularan virus corona di Kabupaten Sidoarjo masih cukup tinggi. Namun hampir 10 hari terakhir ini terjadi tren penurunan yang cukup signifikan sehingga secara umum warna peta Sidoarjo terhadap Covid-19 sudah mulai cerah. Berdasarkan data yang diunduh dari laman resmi Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Sidoarjo pada Senin (27/7) tercatat kasus positif sebanyak 2.982 dengan 1.673 di antaranya dinyatakan sembuh sedang 175 orang lainnya telah meninggal dunia. Sedangkan warga Sidoarjo yang berstatus ODP sebanyak 1.617 ditambah 1.041 orang lainnya dinyatakan sebagai pasien dalam pengawasan atau PDP. Sementara wilayah kecamatan yang masih tergolong rawan adalah Sedati (hitam), Sidoarjo (merah), dan Sukodono (oranye).(lud/jok/tyo)
Sumber: