Kurangi Fatalitas Covid-19, Mahasiswa ITS Ciptakan Robot Hosiro-Usiro

Kurangi Fatalitas Covid-19, Mahasiswa ITS Ciptakan Robot Hosiro-Usiro

Surabaya, Memorandum.co.id - Virus corona memiliki kemampuan bertransmisi antar manusia dengan mudah. Berangkat dari situ, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) turut memberikan sumbangsih dalam penanganan pandemi Covid-19 ini dengan berinovasi merancang robot. Mereka adalah Oktaviansyah Purwo Bramastyo, Sulaiman Ali, dan Putri Norma Aprilia yang menggagas ide robot bernama Hosiro-Usiro. "Kami ingin menciptakan produk yang bermanfaat bagi orang lain dan tenaga medis lewat hobi kami di dunia robotika,” kata ketua tim, Oktaviansyah Purwo Bramastyo kepada memorandum.co.id, Sabtu (25/7/2020). Inovasi robot tersebut juga dilombakan dalam ajang LAI2-Covid 19. Tim Kuybot yang terdiri dari tiga mahasiswa Departemen Teknik Sistem dan Industri, Departemen Teknik Biomedik, dan Departemen Teknik Fisika ini berhasil meraih juara pertama dari 45 partisipan seluruh Indonesia pada subtema Aplikasi Inovasi Robot. Mahasiswa yang akrab disapa Vian ini mengungkapkan, rancangan robot Hosiro-Usiro ini berangkat dari keresahan tim atas upaya pencegahan penularan Covid-19 yang sangat dibutuhkan, mengingat virus tersebut memiliki kemampuan bertransmisi antar manusia dengan mudah. "Apalagi tenaga medis sebagai garda terdepan penanganan Covid-19 sangat berpotensi besar untuk tertular,” ucapnya. Selain itu, sambungnya, pasien terdampak Covid-19 yang melakukan isolasi, baik di rumah sakit maupun di rumah dapat merasakan tekanan sosial dan ketidaknyamanan fisik. Berdasarkan kedua alasan tersebut, ia dan tim merancang inovasi yang dapat mengurangi interaksi langsung antara pasien Covid-19 dengan tenaga medis. “Sekaligus inovasi ini dapat memberikan sarana hiburan bagi pasien yang sedang menjalani karantina,” tuturnya. Diceritakannya, robot Hosiro-Usiro merupakan inovasi robot layanan medis untuk penanganan pasien Covid-19, baik yang dirawat di rumah sakit maupun tempat karantina. Ia menjelaskan, Hosiro (Hospital System Robot) merupakan sistem robot yang dikhususkan untuk penanganan Covid-19 di rumah sakit. “Hosiro ini memiliki fungsi pelayanan dalam hal pengantaran, mampu melihat kondisi fisik pasien berupa suhu tubuh dan denyut jantung, serta dapat digunakan pasien sebagai media berinteraksi,” terangnya. Sedangkan, Usiro (Universal System Robot) merupakan robot yang memiliki fungsi pelayanan untuk pasien karantina mandiri. Fungsi pelayanan Usiro dapat berupa interaksi dengan orang lain, membeli atau mengambil makanan dari ojek online dan hal yang berkaitan dengan interaksi. Usiro ini juga dilengkapi dengan treadmill sebagai kontrol jalan dari robot. Melalui kontrol robot menggunakan treadmill ini, pasien yang melakukan isolasi dapat merasakan virtual sosial. “Sehingga efeknya dapat menurunkan beban stress pasien pada saat karantina,” imbuhnya. Robot buatan timnya itu memiliki keunggulan daripada robot-robot lainnya yakni 2 in 1. Maksudnya robot ini memiliki dua fungsi pelayanan dalam satu produk inovasi robot. Lanjutnya, robot ini dapat menangani pasien karantina di rumah sakit maupun orang karantina di gedung karantina (selain RS). Robot Hosiro-Usiro juga dapat mensterilkan diri sendiri dan memiliki sistem buka pintu otomatis. Lebih lanjut soal keunggulan robot Hosiro-Usiro, Vian memaparkan, robot ini didesain sesuai kebutuhan, memiliki kotak penyimpanan yang besar untuk mengantar makanan, obat, dan pakaian. Robot ini juga dapat digunakan untuk komunikasi antara tenaga medis-pasien, mengukur suhu pasien, mendeteksi heart rate pasien, serta menjadi sarana media rekreasi bagi pasien dengan memanfaatkan treadmill. Proses pembuatan robot Hosiro-Usiro dimulai sejak April 2020 dengan bimbingan dosen Departemen Teknik Elektro ITS yakni M Hilman Fatoni. Tim Kuybot ini mendesain ide robot Hosiro-Usiro dengan menggunakan beberapa material penyusun seperti Motor Brushless DC (BLDC) yang berfungsi untuk menggerakkan robot agar robot dapat membawa beban yang lebih berat. Sedang material penyusun lainnya terdiri atas kamera thermal dengan fungsi untuk mengecek suhu pasien, webcam digunakan untuk saran komunikasi pasien-tenaga medis serta kamera omni bertujuan untuk alat navigasi robot agar dapat melihat area sekeliling robot secara 360 derajat. “Untuk badan robot sendiri kami menggunakan bahan aluminium dan stainless steel,” ungkapnya. Mahasiswa kelahiran 1998 ini membeberkan, kendala terbesar yang dialami tim adalah masalah jarak. Sebab ketiga mahasiswa berasal dari daerah yang berbeda, yakni di Lumajang, Yogyakarta, dan Sidoarjo. “Jadi saat diskusi dan pembuatan video animasi terkadang kesulitan, apalagi jika ada kendala jaringan,” tambahnya. Ia berharap, inovasi robot Hosiro-Usiro dapat sedikit banyak membantu penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. (alf)

Sumber: