Tingkatkan Perekonomian, Pintu Barat dan Timur Pasar Kota Gresik Dibuka Kembali

Tingkatkan Perekonomian, Pintu Barat dan Timur Pasar Kota Gresik Dibuka Kembali

Gresik, memorandum.co.id - Wakil Bupati Gresik M Qosim membuka kembali pintu timur dan barat Pasar Kota. Pembukaan ini dilakukan setelah pintu pasar tersebut ditutup, dan hanya membuka satu pintu utama selama dua bulan. Di sela itu, ia juga membagikan masker kepada pedagang di pasar tersebut, Rabu (15/7). Membuka kembali pintu pasar tersebut menurut Qosim ada dua alasan yang dirasa cukup kuat. Yang pertama, karena pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik merasa perlu untuk kembali meningkatkan roda perekonomian warganya yang beraktivitas di pasar tersebut. "Ini juga sesuai dengan Perbup (Peraturan Bupati) nomor 22 tahun 2020. Dan memang karena ditutupnya pintu timur dan barat, para pedagang juga kesulitan. Meski pasar masih di buka, pedagang yang ada di sisi timur dan barat omzetnya menurun karena tidak ada yang ke sana," ujarnya Alasan kedua, adalah karena pihak pemkab merasa warga yang beraktivitas di Pasar Kota sudah sadar dengan tanggung jawab protokol kesehatan. "Kemarin perwakilan pedagang dari pasar ini sudah menghadap ke bupati. Mereka meminta pintu ini kembali dibuka, mereka juga siap bertanggung jawab akan protokol kesehatannya," jelas Qosim. Wakil bupati juga menambahkan, jika nantinya ada warga di pasar kedapatan tidak menaati protokol kesehatan, maka pintu pasar tersebut akan kembali ditutup. Harapan dari pembukaan kembali dua pintu di Pasar Kota agar kesadaran masyarakat akan Covid-19 semakin tinggi. Juga agar perekonomian dapat kembali berjalan dengan baik. Dari sisi lain, kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perindag (Dikoperindag) Agus Budiono menambahkan, hingga hari ini pasar yang masih ditutup berjumlah dua pasar, yaitu pasar Balongpanggang dan pasar Kedanyang. "Dari 111 pasar, yaitu 104 pasar desa, dan 7 pasar milik Pemkab Gresik. Yang masih ditutup dua, dan tujuh lainnya sudah dibuka. Dua pasar ini masih ditutup karena masih dalam tahap sterilisasi. Juga karena masih ada pedagang yang reaktif," ujar Agus Budiono. Agus menambahkan, jika hasil evaluasi masih ditemukan pedagang yang reaktif, maka kemungkinan akan dilakukan isolasi pada kios pedagang tersebut. Sedangkan lapak pedagang lainnya boleh dibuka. "Ini agar perekonomian tetap berjalan." sebut Kepala Diskoperindag itu, Rabu (15/7). Sementara, Sholihatul Badriah salah satu pedagang di Pasar Kota Gresik mengaku bersyukur. Ia bersama para pedagang lain mengaku siap menandatangi surat pernyataan bermeterai. Untuk menaati protokol kesehatan Covid-19 di Pasar Kota Gresik. "Satu kata saja mas, Alhamdulillah. Semoga dengan ini dagangan bisa laku lagi." ucap salah satu pedagang sandal itu.(dev/har/tyo)  

Sumber: