Banyak Ditemui di Pasar Tumpah, Pembeli dan Penjual Tak Pakai Masker

Banyak Ditemui di Pasar Tumpah, Pembeli dan Penjual Tak Pakai Masker

Bangkalan, Memorandum.co.id Beberapa pemerhati sosial berharap agar fokus pengawasan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanangan Covid 19 Pemkab Bangkalan terhadap basis keramaian publik, juga dikonsentrasikan di lokasi  sebaran pasar tumpah. Pasalnya, kerumunan publik disetiap lokasi pasar dadakan yang berserak di Kecamatan Bangkalan Kota,  rata-rata tak mengindahkan protokol kesehatan covid 19. “Saya amati, baik mayoritas pedagang maupun para pembeli yang berdesak-desakan di setiap lokasi pasar tumpah, rata-rata tidak menggunakan masker,” kata Drs Mas Imam Luthfi (56), pemerhati sosial asal Kecamatan Bangkalan Kota, Selasa (14/7) pagi. Ketika berdialog, baik antar pedagang dan pembeli, juga tidak mengindahkan jarak ideal sebagaimana diamanatkan protokol kesehatan covid 19. Di lokasi setiap pasar tumpah, juga tidak terlihat ada persedian alat cuci tangan, seperti sabun, hand sanitizer dan bak penampung air bekas cuci tangan. Pemandangan itu bisa dilihat di lokasi pasar tumpah sepanjang Jalan KH Hasyim Asyari dan pasar tumpah di Kampung Kasorjan Jalan Panglima Sudirman. Keduanya ada di Kelurahan Demangan. Juga di lokasi  pasar tumpah Kampung Sattoan,  Kelurahan Pejagan, serta pasar tumpah di tepi Kali Bangkalan Kampung Lebak, Kelurahan Pangeranan. “ Ada kesan kerumunan publik di semua pasar tumpah itu, baik mayoritas pedagang maupun pembelinya, cenderung  menyepelekan pentingnya penerapan protokol kesehatan di tengah pandemi yang masih bergejolak. Itu berbahaya,” tandas Imam, yang juga menyandanng status wasit-juri internasional cabor pencak silat. Kenyataan tak sedap  itu, menurut Imam, akan membuat lokasi pasar tumpah cukup berpotensi untuk jadi klaster baru penularan coronavirus desease atau covid 19. Terlebih, akhir-akhir ini warga pembawa virus dengan status OTG ( Orang Tanpa Gejala), bebas berkeliaran di mana-mana. Bukan tidak mungkin, sebagian dari warga OTG (Orang Tanpa Gejala) pembawa virus itu,  juga ikut berkerumun jadi pembeli di setiap lokasi pasar tumpah. ”Jika itu terjadi, jelas potensi penyebaran dan penularan covid 19 bakal rentan terjadi,”timpal Drs Waseno,MPd tokoh masyarakat di kompleks perumahan Pangeranan Asri, Kelurahan Pangeranan. Itu sebabnya baik Imam maupun Waseno, fokus pengawasan terhadap simpul-simpul keramaian publik oleh Tim Gugus Tugas Percepatan penanangan Covid 19 Pemkab, tidak hanya dikonsentrasikan di induk pasar tradisional, pusat perbelanjaan seperti mall, mini market, toko swalayan, serta kawasan obyek wisata dan mesjid saja. Sebaran pasar tumpah di kawasan jantung kota, juga perlu porsi pengawasan yang sama. Akan lebih bagus jika pengawasan di setiap lokasi pasar tumah, juga disisipi dengan giat edukasi tentang protokol kesehatan, melalui woro-woro pakai mengaphone di setiap lokasi pasar tumpah. “Tujuannya, agar kerumunan publik di lokasi pasar tumpah padam dan menyadari bahwa penerapan protokol kesehatan di tengah kerumunan publik, akan menjadi penangkal yang efektif untuk mencegah penyebaran dan penularan covid 19,” pungkas Waseno, yang juga Imam Masjid At-Taqwa II di kompleks perumahan Pangeranan Asri, Kelurahan Pangeranan. (ras/gus).

Sumber: