Cara Rich Dad Didik Rich Son (3)
Masih kisah Crazy Rich Surabaya Hermanto Tanoko (HT) yang diundang talk show Dahlan Iskan pada launching Harian DI's Way, Sabtu 4 Juli lalu. Kali ini, tentang lahirnya air minuman dalam kemasan (AMDK) Cleo. Diawali dari saat papanya memanggil dia beserta kakaknya dan memberi tahu kalau sejak saat itu istri mereka tidak boleh ikut lagi kerja di Avian Group. "Wah, saya lantas berpikir keras. Istri saya tipikal orang kerja. Kalau tidak, nanti bisa ngemal terus bersama teman-temannya," katanya. Apa solusinya? "Saya harus bikin perusahaan untuknya. Kebetulan saya lagi baca laporan perusahaan AMDK milik PMA yang setahun untung 1 T. Itu pada 2002 lho," katanya kepada Chrisnata Lie, CEO 101.com yang mewawancarai HT. "Dalam hati, besar sekali. Saya mau terjun ke sini," katanya. "Saya dalami bisnis ini. Saya undang 5 ahli AMDK. Saya bilang, saya mau jadi market leader, bagaimana caranya," kata HT. "Saya ditertawain. Impossible Pak. Bapak back ground-nya bisnis cat, bagaimana ngejarnya? Coca Cola yang spesialis minuman saja telah mencoba AMDK dan belum bisa kok," kata HT menirukan mereka yang kompak tidak mungkin bisa menggoyahkan market leader. "Tahu ga pak, sebetulnya di Indonesia ini, hanya ada dua AMDK. Satu market leader, yang menguasai 60 persen. Dan satu lagi 'AMDK lain-lain' yang menguasai sisanya, 40 persen. Jumlah AMDK lain-lain ini berkisar delapan ratus sampai seribu perusahaan," katanya. HT manggut-manggut. Dia pamit. Dalam hatinya, ingin sekali membuktikan bahwa dia bisa. Karena itu, dia janji akan mengundang mereka lagi. HT lantas mencari info mesin terbaik dari Jerman, kemasan terbaik dari Jepang, dan AMDK Malaysia yang ada tulisan: extra oxygennya. "Saya juga minta ahli merek untuk menemukan nama terbaik," katanya. Ketika sudah menemukan nama, kemasan, dan AMDK yang ada ekstra oksigennya, dia undang lagi lima ahli AMDK yang dulu diundangnya. "Bapak-bapak, silakan coba. Mana yang paling enak. Semuanya bilang yang ini Pak," kata HT senang. "Pertanyaan berikutnya: berapa harga yang pantas? Ada yang bilang 3 ribu, 5 ribu, bahkan 10 ribu. Ini dari luar negeri ya Pak?" tanya mereka. "Saya jawab ini merek saya Pak. Cleo namanya. Saya mau jual seribu, sama dengan harga market leader," kata HT. Ganti kelimanya yang manggut-manggut. Mereka baru percaya kalau Cleo bakal kompetitif. "Dan memang benar. Pasar sangat cepat meresponnya. Bahkan, meeting-meeting sudah banyak yang pakai. Yang membuat saya senang, banyak yang bawa pulang botolnya. Katanya seperti minuman luar negeri," katanya. Lagi senang dan semangat membesarkan bayi AMDK-nya, badai menerpanya. "Saya dapat surat cinta dari BPOM. Katanya, Cleo bukan AMDK, ada ekstra oksigennya. Ekstra oksigen tergolong minuman lain. Bukan AMDK. Saya disuruh menarik semuanya. Saya bilang, boleh dikasih tempo satu-dua bulan, tidak boleh. Saya kalang kabut menarik produk saya yang sudah di toko-toko. Padahal, kita sudah bayar listing fee," katanya. The show must go on. "Saya berpikir, sambil menunggu label baru, saya minta konsentrasi dulu di galon. Saya minta galon kita harus lain daripada yang lain. Yang baik untuk siapapun termasuk bayi untuk campuran susu. Jangan kalau kena sinar matahari, galonnya bereaksi dan bisa membahayakan kesehatan. Selain itu, galon kami selalu kita bungkus plastik," katanya. "Sekali lagi, pasar merespon positif," katanya. Pelajarannya? Apa pun masalahnya, musibahnya, jangan tergesa dikeluhkannya. Tanggapi saja dengan positip, hasilnya juga akan menjadi positif. HT telah membuktikannya. Ali Murtadlo, Kabar Gembira Indonesia {KGI}
Sumber: