21 Warga Binaan Lapas Jember Diberi Pelatihan Cuci Mobil dan Pengelasan
Jember, Memorandum.co.id - Kalpas Kelas IIA Jember, Yandi Suyandi membuka pelatihan kemandirian pengelasan di sarana asimilasi edukasi (SAE) bagi 21 Warga Binaan yang telah menjalani sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP). Yandi Suyandi didampingi Prianggoro Agung Wibowo, Kepala Seksi Kegiatan Kerja menerangkan, sebelum menjalani pelatihan pengelasan ini mereka juga telah mendapat pelatihan cuci mobil. "Kepercayaan yang penuh kita berikan kepada dua puluh satu warga binaan yang lolos seleksi tim pengawas pemasyarakatan untuk bisa melaksanakan pelatihan di luar Lapas, bisa mengikuti pelatihan pengelasan yang nantinya memiliki keahlian, baik cuci mobil dan bidang pengelasan," ungkap Yandi Suyandi, Senin (6/7/2020). Mantan Kalapas Nusa Kambangan ini menambahkan, pelatihan di luar Lapas selama satu Minggu diharapkan bisa memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada para narapidana untuk berkreasi dan belajar kemandirian. "Saya berharap pelatihan di sarana asimilasi edukasi ini bisa memanfaatkan waktu sebelum bebas agar ke depan memiliki keahlian di bidang jasa, sebagai bekal untuk mereka setelah bebas," terang Yandi. Yandi menambahkan, pelatihan di sarana asimilasi dan edukasi ini dilakukan sesuai dengan Permen nomor 25 tahun 2018. "Tidak dilihat mengenai kasusnya tapi kebanyakan di sini kasus pidana umum yang sudah menjalani sepertiga atau setengah masa pidana vonisnya," imbuhnya. Sementara itu, Prianggoro Agung Wibowo menambahkan, dari 9 Warga Binaan sebelumnya sudah lebih dahulu menjalani asimilasi di luar Lapas dengan melalui tahap penyaringan, yaitu melalui seleksi tim pengamat pemasyarakatan, dan sekarang bertambah 12 orang sehingga totalnya sudah ada 21. "Saya berharap kepada mereka, dalam pelatihan pengelasan ini betul-betul menghayati atau melatih diri supaya bisa berdisiplin untuk dirinya sendiri setelah bebas bisa menjadi masyarakat yang baik dan berguna," harap Agung. Pelatihan ini melibatkan satu instruktur yang akan membuat gapura setinggi 4 meter dan membuat loker penyimpanan untuk barang-barang pengunjung Lapas. Kerangkanya terbuat dari besi dan untuk dinding akan menggunakan multiplex. "Dalam pengamanan tujuh hari, kami dibantu oleh KPLP dan seksi Kamtib dengan jumlah anggota sebanyak sembilan personil petugas, untuk mengawasi dua puluh satu warga binaan," pungkasnya.(edy)
Sumber: