Masjid Jami Al Munawar Menjadi Tempat Ibadah Tangguh Semeru

Masjid Jami Al Munawar Menjadi Tempat Ibadah Tangguh Semeru

Tulungagung, memorandum.co.id - Masjid Jami Al Munawar Tulungagung menjadi tempat ibadah pertama berlabel tangguh yang ada di Kota Marmer. Itu setelah pada Jumat (3/7), Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Tulungagung secara simbolis meresmikan masjid tersebut sebagai Tempat Ibadah Tangguh Semeru. Peresmian dihadiri Kapolres Tulungagung AKBP Eva Guna Pandia, Bupati Maryoto Birowo, perwakilan Kodim 0807, serta sejumlah takmir Masjid Al Munawar dan perwakilan kemenag. Rombongan forkopimda disambut selawat nabi, dilanjutkan pemberian bantuan dari GTPP Covid-19 kepada takmir Masjid Al Munawar. Acara berikutnya adalah gunting pita, tanda peresmian yang dilanjutkan pemeriksaan kelengkapan masjid, hingga ditetapkan sebagai tempat ibadah tangguh. Pandia mengatakan efektifitas pembentukan unit-unit tangguh seperti kampung tangguh, pondok pesantren tangguh, pasar hingga terminal, dan stasiun tangguh merupakan perintah Kapolda Jawa Timur. Dengan ditetapkannya sebagai unit tangguh, maka secara otomatis masyarkat yang beraktifitas di dalamnya wajib menerapkan protokol kesehatan. Imbasnya, masyarakat akan terbiasa sekaligus beradaptasi menuju new normal. "Ini salah satu cara mempersiapkan masyarakat menuju new normal, dengan mengetatkan aturan protokol kesehatan," ujar Pandia. Kapolres Pandia juga meminta anggotanya di masing-masing polsek untuk memantau penerapan physical dan social distancing di masyarakat. Termasuk pengetatan jam malam. Sebab saat ini disiplin adalah vaksin untuk mencegah penyebaran corona di Tulungagung. "Jam malam masih terus dilakukan. Polsek-polsek juga kita minta untuk melakukan hal yang sama. Bagi pelanggarnya akan dikenakan kerja sosial," jelas Kapolres. Sementara itu, Bupati Tulungagung Maryoto Birowo mengatakan, penetapan Masjid Al Munawar sebagai tempat ibadah tangguh merupakan salah satu wujud persiapan menuju new normal. Sehingga masyarakat bisa beribadah seperti biasa, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. "Seperti kita ketahui, saat ini kita beradaptasi menuju new normal. Maka kita siapkan semuanya bisa kembali seperti semula, namun dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan," ungkapnya. Seperti yang bisa dilihat di Masjid Al Munawar Tulungagung, lanjut Bupati Maryoto, sejak pertama masuk ke dalam lingkungan masjid, jemaah langsung diminta cuci tangan dan menjalani pemeriksaan suhu badan. Jika ditemukan kondisi suhu tubuhnya di atas normal, akan segera diminta untuk beribadah di rumah. Tidak hanya itu saja, sebab masjid ini juga menyediakan posko kesehatan untuk perawatan sementara jemaah. "Tadi sejak masuk sudah diperiksa kesehatan, wajib pakai masker dan shafnya direnggangkan 1 meter sesuai arahan dari gugus tugas. Di sini posko kesehatannya juga ada," ungkap Maryoto. Pihaknya berharap, dengan semakin banyaknya tempat yang menerapkan protokol kesehatan maka semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya mengetatkan protokol kesehatan di masa pandemi. "Masyarakat jangan abai dengan protokol kesehatan. Acara kumpul-kumpul yang tidak urgent mending ditunda dulu. Walau saat ini kesembuhannya sudah 90 persen, tapi tetap protokol kesehatan harus diketatkan," pungkas Bupati. (fir/mad/tyo)  

Sumber: