Bangun Kerukunan, Lintas Tokoh Gresik Ngopi Bareng

Bangun Kerukunan, Lintas Tokoh Gresik Ngopi Bareng

Gresik, memorandum.co.id - Suasana gayeng terasa di sudut Joglo Petro, sebuah rumah makan di Kelurahan Ngipik, Gresik. Tepatnya di spot rumah makan yang berada di pojokan parkiran mobil dekat pohon beringin. Sejumlah tokoh Gresik bercengkerama sambil ngopi bareng, Kamis (2/7). Tidak tanggung-tanggung tokoh yang hadir dalam kesempatan itu di antaranya Bupati Gresik Sambari Halim Radianto, Dandim 0817 Gresik Letkol Inf Budi Handoko, Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto, Kepala Kemenag Gresik H Markus, dan beberapa pejabat pemerintahan lainnya. Hadir pula, pengusaha muslim H Saiful Arif, Gus Maksum, Ketua PPP Gresik Ahmad Nadlir, dan pengacara H Hariadi serta Markasim, anggota DPRD Gresik. Ngopi bareng ini bukanlah agenda yang direncanakan, bukan agenda kenegaraan atau agenda pemerintahan formal. Momen ini berawal dari beberapa tokoh yang ngopi bersama. Namun, di tengah nikmatnya menyeruput kopi, muncullah inisiasi untuk menghubungi para tokoh lain agar bisa silaturahmi bareng. Dan tidak disangka dari awalnya hanya beberapa tokoh dan tempat duduk masih tersisa banyak menjadi penuh dan banyak tokoh berdatangan seperti di atas. Ditujukan untuk mempererat tali silaturahmi persaudaraan dan membangun kerukunan di antara tokoh di Kabupaten Gresik, suasana siang itu penuh kehangatan dan rasa kekeluargaan. Karena memang bukan acara resmi, tidak ada pembawa acara yang memandu atau mempersilakan para tokoh untuk berbicara. Melihat hal itu, seorang tokoh pun mulai memulai perbincangan dan menghidupkan suasana. Saiful Arif atau akrab disapa Haji Ipung menuturkan, akan pentingnya menjaga kerukunan dalam masyarakat. Menurutnya kerukunan harus diutamakan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. “Kerukunan harus lebih di atas dari politik ataupun bisnis. Terpenting adalah kerukunan dan persatuan apalagi dalam menghadapi pandemi,” ujar Haji Ipung. Dalam acara ngopi bareng kali ini, mempersilakan setiap yang hadir untuk menyampaikan ide gagasan atau bahkan uneg uneg-nya. Perbincangan begitu mengalir. Dandim 0817 Gresik Letkol Inf Budi Handoko pun tak ketinggalan untuk ikut menghidupkan suasana. Menurutnya, jalinan silaturahmi harus terus dilakukan. Apalagi di masa pandemi Covid-19 yang membuat semakin terbatas waktu dan situasi. “Ini kita berkumpul, inilah ajang silaturahmi, harus kita laksanakan. Di musim pandemi yang seperti ini mungkin ada keterbatasan waktu dan situasi. Kalau ada kesempatan dengan menerapkan protokol kesehatan kenapa tidak,” ujar Dandim. Ia juga mengajak silaturahmi tatap muka untuk terus dijaga. Agar menghindari kesalahpahaman ketika menggunakan media-media dalam berkomunikasi. Apalagi dengan adanya isu-isu nasional seperti haluan ideologi Pancasila (HIP) dan permasalahan Covid-19 yang masih belum juga usai. Perbincangan Dandim Letkol Inf Budi Handoko pun langsung disambung Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto. Dengan garis besar yang sama, Arief menuturkan dirinya ingin menjaga silaturahmi dan mengenal seluruh elemen masyarakat. Dengan begitu ia berharap kamtibmas di Gresik bisa kondusif. Apalagi mantan Kapolres Ponorogo ini terhitung baru dilantik sebagai pimpinan baru Polres Gresik sekitar satu bulan yang lalu. “Kami terbuka, kapan pun dan siapa pun kami selalu membuka diri,” ujar pamen alumni Akademi Kepolisian (Akpol) 2001 itu. Tidak ada suguhan istimewa dalam ngopi bareng saat itu, dengan suguhan kopi hitam, teh, dan air putih menghadirkan suasana yang penuh kesederhanaan namun begitu bermakna. Seperti budaya yang terkenal di Gresik, nuansa tongkrongan. Apalagi yang hadir sekelas tokoh yang memimpin wilayah Gresik. “Para tokoh harus menjadi pioneer persaudaraan di Gresik,” sahut Kepala Kemenag Gresik Markus menyambung pembicaraan Kapolres Gresik. Ketika persaudaraan bisa dibangun dari lapisan atas hingga tingkat bawah, problematika dan dinamika yang ada akan bisa diselesaikan. Maka, Markus menambahkan, jangan sia-siakan momen ini sebagai pemantik persaudaraan. Di kesempatan itu, Ahmad Nadlir yang seorang politikus, Gus Maksum dan pengacara Hariadi menuturkan bahagia dengan berlangsungnya ngopi bareng bersama lintas tokoh di Joglo Petro. Persaudaraan dan kerukunan harus dibangun bersama-sama demi Gresik. Dalam suasana ngopi bareng, nuansa yang dirasakan tentu berbeda, inilah yang bisa mempererat persaudaraan. Tanpa protokol acara yang biasanya kaku, para tokoh yang hadir bisa saling bertukar selayang pandang dengan penuh rasa kekeluargaan. “Bapak (Bupati Gresik, red) datang,” ucap salah seorang yang hadir dalam ngopi bareng itu. Ya, Bupati Sambari Halim Radianto hadir belakangan dengan mobil dinas putihnya Toyota Innova W 1 AP selepas agenda kepemerintahannya. Bupati pun disambut gembira oleh para tokoh. Ia langsung ikut nimbrung bersama untuk bersenda gurau dan menyampaikan selayang pandang. Menurutnya, kerukunan masyarakat di wilayah Gresik bagaimanapun harus dijaga bersama. Ia menekankan dan mengajak untuk selalu memberikan yang terbaik. “Mari yang sudah baik, jadikan lebih baik lagi,” tegas Bupati yang sudah menjabat dua periode itu. Dalam momen ngopi bareng itu, hadir pula Cak Hud, wartawan senior yang berasal dari awak media. Media diakui memiliki peranan penting dalam kontrol sosial dan kehidupan masyarakat. Akan tetapi dalam realitas hari ini, media pers dibenturkan keberadaan media-media yang tidak bertanggungjawab. Yang biasanya menyebarkan informasi negatif kepada masyarakat. “Kami berharap koreksi proaktif, agar asas kekeluargaan tetap terjaga. Dan potensi gejolak dalam masyarakat bisa dicegah,” ujar Cak Hud, yang juga ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Gresik itu. (and/har/tyo)

Sumber: