PT Tanjung Odi Fokus Gelar Tes Swab Karyawan

PT Tanjung Odi Fokus Gelar Tes Swab Karyawan

Sumenep, memorandum.co.id - Ketua Pelaksana Wadah Sehat Kabupaten Sumenep dr A Hamid Nawawi memastikan, PT Tanjung Odi fokus melakukan tes swab terhadap para karyawan yang sebelumnya sudah mengikuti rapid test. "Sesuai arahan Pak Bupati, kami akan mendahulukan tes swab terhadap 160 (bukan 168) karyawan yang sebelumnya sudah di-rapid test dan hasilnya reaktif," kata Hamid dalam keterangan kepada awak media di Sumenep, Rabu (24/6). Wadah Sehat, seperti diketahui, adalah mitra PT Tanjung Odi yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan pemeriksaan kesehatan seluruh karyawan pabrik rokok tersebut. Keterangan Hamid Nawawi disampaikan sebagai respons atas keputusan Bupati Sumenep Abuya Busyro Karim -- yang juga Ketua Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumenep -- terkait penghentian sementara aktivitas produksi PT Tanjung Odi sejak Selasa kemarin hingga 14 hari ke depan. Penghentian sementara aktivitas pabrik diputuskan bupati bersama forkopimda setempat. Keputusan diambil setelah satgas Covid-19 melakukan tracing terhadap karyawan PT Tanjung Odi yang sedang diistirahatkan karena alasan kesehatan. Dari sampel 20 orang yang dilakukan tes swab, menurut tim satgas, sembilan orang terkonfirmasi positif terpapar corona. Sebagai wujud kesungguhan perusahaan dalam upaya memutus mata rantai penularan Covid-19, Hamid Nawawi menegaskan, pihaknya akan melakukan langkah-langkah sesuai arahan bupati. "Rapid test itu sendiri sudah merupakan upaya perusahaan untuk memberikan perlindungan kesehatan bagi karyawan,” katanya. Dihubungi terpisah, Pjs Kepala Seksi Personalia dan General Affair PT Tanjung Odi Ricky Cahyo mengatakan, keputusan mengistirahatkan pekerja yang tidak sehat telah dilakukan pascalibur Lebaran. Jelasnya, dua hari menjelang pabrik berproduksi kembali (setelah libur), yakni pada 3 - 4 Juni, perusahaan telah melakukan rapid test terhadap semua karyawan yang akan masuk kerja. Rapid test terhadap 1.900-an karyawan itu dilakukan sesuai surat bupati yang disampaikan le perusahaan menjelang Lebaran. "Karyawan yang hasil tesnya reaktif, apalagi positif, dilarang masuk area pabrik dan harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari,” ujarnya. Lebih jauh, lanjut Ricky, kalau ditemukan ada pekerja yang tidak sehat, langsung dilakukan pemeriksaan lanjutan. Mereka difasilitasi untuk mendapatkan layanan kesehatan yang lebih baik. Selain rapid test, perusahaan sejak awal juga telah ketat menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah dan satgas Covid-19. Di antaranya melalui skrining awal setiap saat pekerja hendak memasuki area pabrik. Manajemen juga memberi perhatian khusus kepada pekerja yang memiliki riwayat kunjungan ke zona merah untuk juga tidak memasuki area pabrik. ”Selain itu, kami memastikan sirkulasi udara di pabrik berfungsi baik, serta mewajibkan pekerja untuk rajin cuci tangan, jaga jarak, dan memakai masker baru setiap hari,” tambah Ricky. Masih sesuai protokol, perusahaan juga rutin melakukan penyemprotan disinfektan, serta membatasi penggunaan fasilitas umum dan pemberian vitamin kepada pekerja. Dengan begitu, Ricky menjamin, karyawan yang kemarin masuk kerja (sebelum dihentikan sementara) adalah mereka yang sehat dan tidak terpapar Covid-19. ”Terhadap karyawan yang diistirahatkan, perusahaan menjamin mereka tetap mendapatkan hak-haknya sebagai pekerja kami,” katanya. Selanjutnya, masih kata Ricky Cahyo, pada 7 - 8 Juni, manajemen Tanjung Odi menyerahkan kepada Bupati selaku ketua satgas Covid-19 daftar nama karyawan yang dinyatakan reaktif setelah mengikuti rapid test. Meski reaktif, belum tentu yang bersangkutan positif terpapar corona. Berdasarkan daftar nama itulah, mulai 18 Juni Tanjung Odi diberi jatah sebanyak 40 orang per minggu untuk melakukan tes swab di Labkesda. Data dikirim ke Surabaya, sampai kemudian pada 20 Juni mendapat pemberitahuan ada 3 karyawan yang dinyatakan positif corona, disusul 4 orang lagi sehari kemudian. (uri/tyo)  

Sumber: