umrah expo

Pengalaman Ayah Jadikan Igustri dari Tuban Mantap Jadi Duta Muda Peduli Kesehatan

Pengalaman Ayah Jadikan Igustri dari Tuban Mantap Jadi Duta Muda Peduli Kesehatan

Igustri Restu Kirani, Duta Muda BPJS Kesehatan asal Tuban, terinspirasi dari perjuangan ayahnya untuk terus peduli menjaga kesehatan.-Istimewa-

BOJONEGORO, MEMORANDUM.CO.ID - Menjadi Duta Muda BPJS Kesehatan menjadi kebanggaan tersendiri bagi Igustri Restu Kirani (16), gadis asal Desa Sobontoro, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban. Ia bertekad mewujudkan masa depan sehat dan hebat bagi generasi muda Indonesia, Rabu 12 November 2025.

BACA JUGA:Tak Perlu Repot Datang ke Kator BPJS Kesehatan, Jesika Manfaatkan Layanan Pandawa

Menurut Igustri, generasi yang kuat berawal dari masyarakat yang sehat. Karena itu, ia bersama keluarganya telah lama menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).


Mini Kidi--

Penyuka musik ini menyadari bahwa biaya pengobatan tanpa layanan JKN bisa sangat besar. Ia juga memahami bahwa penyakit bisa datang kapan saja tanpa mengenal usia.

“Walaupun secara pribadi saya belum pernah memanfaatkan, namun setiap bulannya saya rutin membayar iuran. Ini bukti nyata gotong royong dan solidaritas antar peserta JKN. Semoga Generasi Indonesia Emas menjadi semakin sehat, produktif, cerdas, tangguh, dan membanggakan,” jelas Igustri.

BACA JUGA:Duta Muda Bojonegoro Bangga Jadi Peserta JKN, Nilai Layanan BPJS Kesehatan Tak Ribet

Sebagai Duta Muda, ia juga berkomitmen menjaga pola hidup sehat. Baginya, menjaga kesehatan diri berarti turut menjaga keberlanjutan Program JKN.

“Walaupun kegiatan sekolah padat, baik intra maupun ekstrakurikuler, saya tidak meninggalkan pola hidup sehat. Setiap pagi saya rutin jalan kaki sekitar 30 menit. Pola makan juga dijaga agar terhindar dari penyakit kronis. Tidak mudah mempertahankan kebiasaan baik ini, tapi kalau tidak dimulai sekarang, kapan lagi,” terangnya.

BACA JUGA:Raih Gelar Doktor, Kepala BPJS Kesehatan Bojonegoro Sandang Lulusan Terbaik Fakultas Hukum Untag

Igustri juga mengingat pengalaman pahit saat sang ayah didiagnosis gagal ginjal dan harus menjalani cuci darah selama hampir dua tahun.

“Terus terang, kami sangat bersyukur karena layanan JKN membantu biaya penuh pengobatan ayah. Andai saat itu kami belum terdaftar, tentu tidak sanggup menanggung biayanya sendiri. Terima kasih BPJS Kesehatan yang telah meringankan biaya pengobatan ayah saya,” katanya.

BACA JUGA:Seva Paramahita Award, BPJS Kesehatan Nobatkan Faskes Terbaik 2025

Ia mengajak seluruh peserta JKN untuk selalu aktif menjaga kepesertaan agar tidak khawatir saat sakit. Menurutnya, layanan kesehatan bukan hanya soal biaya, tapi juga tentang semangat saling peduli dan gotong royong.

Sumber: