Meski Berharap Lama di Surabaya, Mobil PCR BIN Akhirnya Pamit
Surabaya, memorandum.co.id - Setelah tiga minggu melakukan rapid test dan swab massal di Kota Surabaya, mobil laboratorium PCR dari Badan Intelijen Negara (BIN) harus berpamitan. Sabtu (20/6), merupakan pelaksanaan tes terakhir karena setelah itu, mobil PCR dari BIN berkeliling ke daerah lain di Indonesia. Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menyampaikan terima kasih kepada BIN karena telah banyak membantu Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Selain itu, pihaknya juga berterimakasih kepada jajaran kepolisian dan TNI yang telah membantu selama proses pelaksanaan rapid test dan swab massal tersebut. “Ini hari terakhir BIN membantu kami warga Surabaya melakukan rapid test massal dengan tujuan mencari yang mungkin dari sisiran tracing kami ada yang lolos,” kata Risma di sela meninjau kegiatan rapid test dan swab massal hari terakhir di Lapangan Hoki, Jalan Raya Dharmawangsa, Sabtu (20/6). Ia menjelaskan, dari hasil pemeriksaan swab massal yang digelar BIN ini, sekitar 1.702 orang dinyatakan positif. Namun, tingkat kesembuhan di Surabaya juga cukup tinggi. Bahkan menurut catatan, tingkat kesembuhan di Surabaya menjadi tertinggi di Indonesia. Risma sebenarnya berharap mobil laboratorium PCR BIN ini dapat lebih lama lagi berada di Surabaya. Akan tetapi karena mobil ini harus melanjutkan tugasnya ke daerah lain, sehingga hanya bisa sampai hari ini. “Sebetulnya saya mau nggandoli 10 hari lagi. Saya sudah membuat surat kepada kepala BIN untuk bisa sampai tanggal 30 Juni. Tapi ternyata kita hanya dapat diperkenankan sampai hari ini,” ujarnya. Sedangka Stafsus BIN, Mayjen TNI Suyanto yang didampingi Brigjen TNI Syafei Kusno (Kabinda Jatim) menyampaikan, sejak 29 Mei hingga 20 Juni 2020 di Surabaya, mobil PCR BIN telah melakukan rapid test sebanyak 34.021 orang dengan hasil reaktif 4.607, dilanjutkan dengan pemeriksaan swab. Dari jumlah tersebut, BIN juga mendapat titipan 30 swab dari puskesmas. Sehingga total pemeriksaan swab ini mencapai 4.637. "Memang ada lebih sedikit, itu adalah 30 titipan dari puskesmas. Kemudian positif yaitu hasilnya 1.702," kata Suyanto. Namun begitu, pihaknya berharap, apa yang dilakukan BIN dengan bekerjasama Pemkot Surabaya ini dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19, khususnya di Kota Pahlawan. “Semoga nanti hasilnya ini bisa di-tracing, bisa segera diobati kalau ada yang terpapar positif oleh pihak Pemkot Surabaya,” pungkasnya. (udi)
Sumber: