Sayangilah Negeri Ini!
Menulis...tidak, menulis...tidak, menulis. Akhirnya, saya putuskan untuk menulis. Meski pendek saja, yang penting pesannya sampai. Saya sebetulnya telah bertekad untuk menulis hanya seputar subjudul di atas: happiness, healthiness dan wealthiness yang saya rasakan lebih bermanfaat dan adem. Bukan politik, eksekutif, legislatif maupun yudikatif yang kerap kali adem dan kerap kali juga panas. Adem panas. Tapi, mengapa akhirnya menulis? Saya amat kasihan sekaligus sayang kepada negeri ini. Dibully oleh anak negerinya sendiri. Dijadikan guyon. Meme di mana-mana. Gara-gara tuntutan ke Novel Baswedan. Lihatlah di antaranya (dikutip dari SeputarTangsel.com) dengan tagar#GakSengaja. 1. Dua orang naik motor trail. Yang nyetir bertulis penyiram. Yang dibonceng menyiram pria berbaju koko bertuliskan Novel Baswedan, tepat di wajahnya. Tulisannya: eh maaf, gak sengaja. 2. Anda kami hukum 12 tahun penjara dan sejumlah denda. SpongeBob: Tapi, saya ga sengaja. Ya udah setahun. 3. Orang rebahan dan termenung. Teksnya: Kok orang bisa ya GA SENGAJA (huruf kapital sesuai aslinya). 4. Riko Nugros, menampilkan poster hitam dengan teks: Kulihat Ibu Pertiwi sedang stand up comedy 5. @Hirumiseiakta, poster bertulis: Tak sengaja lewat depan rumahmu Sayang sekali. Harus ada yang mengingatkan bahwa negeri ini didirikan dengan darah dan air mata. Penuh perjuangan, jangan sampai kita yang diamanahi untuk meneruskannya, tidak pandai memeliharanya. Mari merawat Indonesia dengan riang gembira. Sebaik-baiknya, sebijak-bijaknya, seadil-adilnya. Kelak, kita akan dimintai pertanggungjawabannya.(*) *Ali Murtadlo, Kabar Gembira Indonesia (KGI)
Sumber: