PSBB Berakhir, Latihan Atlet Belum Juga Bisa Normal
Surabaya, memorandum.co.id - Setelah masa PSBB berakhir, aktivitas masyarakat belum bisa kembali normal. Salah satunya aktivitas para atlet bulutangkis. Situasi dan kondisi di lapangan masih terlihat sepi dikarenakan atlet yang dari luar daerah Surabaya belum semuanya kembali sejak diberlakukannya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh pemerintah daerah Jawa Timur. Kondisi ini terlihat pada salah satu klub bulutangkis di Surabaya Utara yaitu PB. HJS yang dikelola oleh Rahmad Irwansyah sebagai Pelatih Utama di klub tersebut. "Semenjak adanya pandemi virus corona (Covid-19) kondisi latihan di lapangan sudah mulai sepi, banyak atlet yang off latihan karena takut adanya wabah virus corona," kata Irwan, Jumat (19/6/2020). "Mulai awal Februari, kondisi lapangan sudah sepi latihan. Puncaknya yaitu pada saat diberlakukannya kebijakan PSBB, jadi kegiatan latihan kami liburkan sampai masa berakhirnya kebijakan itu," tegasnya. Setelah masa PSBB sampai sekarang kondisi latihan belum bisa kembali normal. Selama tiga bulan pemasukan klub juga menurun drastis. "Kami berharap setelah masa PSBB ini kondisi latihan para atlet bisa kembali normal dan semoga wabah virus corona segera berakhir dari bumi Indonesia khususnya di Surabaya," ungkap Irwan. Hal senada disampaikan Gian Desianto (coach Gian) panggilan sapaannya. Dia juga membenarkan kondisi tersebut. "Masa pandemi Covid-19 ini adalah masa yang tersulit bagi para atlet, mereka harus menjalankan latihan mandiri di rumah tanpa ada pengawasan dari pelatih," ujarnya. Kondisi latihan bulutangkis di klub PB. HJS ini dirasakan oleh salah seorang atletnya yaitu Hanif Ramadhani. Atlet asal Sidoarjo ini merasakan masa-masa sulit sebagai atlet sejak adanya wabah covid-19 sehingga harus menjalani latihan sendiri tanpa pengawasan dari pelatih. "Latihan terberat adalah ketika saya harus menjalani latihan sendiri tanpa panduan dan pengawasan dari pelatih, karena di sinilah niat, tekad serta disiplin harus kita kukuhkan, ibaratnya lawan terberat adalah melawan diri sendiri, dan di saat inilah niat dan tekad kita diuji untuk menerapkan kedisiplinan," paparnya.(x-7)
Sumber: