Kodim Jember Datangkan Inisiator Kampung Tangguh

Kodim Jember Datangkan Inisiator Kampung Tangguh

Jember, Memorandum.co.id - Untuk memantapkan tiga pilar Banbinsa dan Babinkamtibmas serta Lurah/Kepala Desa, di Kabupaten Jember Kodim 0824 Jember rangkul akademisi Universitas Brawijaya Malang. Agenda yang digelar di Aula Kodim 0824/Jember sebanyak Tiga Pilar dari 248 Desa dan Kelurahan se-Kabupaten Jember kumpul dan menerima sosialisasi Kampung Tangguh Bencana Covid 19 dari akademisi Universitas Brawijaya Malang. Hadir pada kesempatan tersebut di antaranya Bupati Jember diwakilkan Kepala BPBD Jember Satuki, mewakili Ketua DPRD Jember Wakil Ketua Tabroni, Komandan Kodim 0824/Jember Letkol Inf La Ode Muhammad Nurdin, Kapolres Jember AKBP Aris Supriyono serta 4 Tim Pemateri Kampung Tangguh Bencana dari Universitas Brawijaya Malang dipimpin M Syamsul Hadi. M Syamsul Hadi dalam paparannya menerangkan secara detail terkait tujuan dibentuknya Kampung tangguh, cara teknis operasionalnya dan bagaimana hasil yang diharapkan menghadapi pandemi ciovid 19 ini. "Awalnya konsep kampung tangguh ini kami peruntukkan bagi kampung di sekitar komplek Universitas Brawijaya Malang, namun akhirnya banyak yang mereplikasi untuk dibentuk di kampung-kampung lainnya di Malang Raya hingga terbentuk sekitar 70 Kampung Tangguh yang mendapatkan respon positif dari Gubernur Jawa Timur," kata Satgas Covid-19 Universitas Brawijaya. Konsep kampung tangguh Universitas Brawijaya oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dinilai sebagai sebuah konsep yang paling tepat dalam penanganan pandemi covid 19 ini, bahkan untuk kondisi-kondisi bencana dan kedaruratan lainnya apabila terjadi. Lebih lanjut M Syamsul Hadi menegaskan, dari kampung tangguh ini diharapkan memunculkan lagi kegotongroyongan masyarakat yang akhir-akhir ini mulai menghilang. "Di jaman sekarang masyarakat cenderung individual, tidak peduli terhadap sesama dan lingkungan, dengan adanya kampung tangguh ini diharapkan kegotong royongan dapat termotivasi kembali mewarnai budaya masyarakat Indonesia," bebernya. Kepala BPBD Jember, M. Satuki mengatakan, keberadaan kampung tangguh covid 19, yang telah dibentuk di berbagai desa dengan harapan tumbuhnya peran masyarakat dari bawah, mereka tidak menunggu dan tergantung dengan pemerintah atau pihak lainnya, dan dapat berbuat secara mandiri untuk menangani permasalahan dilingkup lingkungannya. "Untuk kabupaten Jember sudah terbentuk sekitar 35 kampung tangguh yang sudah diresmikan 19 Kampung tangguh, bahkan Pemkab Jember juga sudah melaunching pasar tangguh, kita nantinya akan membentuk tempat ibadah tangguh, tempat wisata tangguh, mall tangguh dan lain-lainnya," jlentreh Satuki. Sementara Komandan Kodim 0824/Jember Letkol Inf La Ode Muhammad Nurdin menambahkan, untuk memantapkan kesiapan personil tiga pilar di kelurahan/desa dengan Banbinsa dan Babinkamtibmas merangkul Gugus Tugas Covid-19 Universitas Brawijaya yang juga sebagai penggagas kampung tangguh. "Dalam rangka memahamkan visi dan misi bagaimana tindak lanjut dari Kampung Tangguh ini, dengan persamaan ini maka masing-masing memiliki persepsi yang sama dalam bersinergi secara gotong royong, dalam penanganan pandemi covid 19 ini," beber mantan Komandan Kodim Surabaya Timur ini. "Keberadaan Kampung Tangguh tidak hanya untuk penanganan selama pandemi covid 19 ini saja, namun dapat digunakan untuk hal-hal lainnya, ada wisata tangguh, mall tangguh dan lain-lainnya," pungkas lulusan Akmil 2001 ini. (edy)

Sumber: