Dijaga Ketat, Rapid Test di Ampel dan Kenjeran Berlangsung Tertib
Surabaya, memorandum.co.id - Pelaksanaan rapid test dan swab gratis kembali digelar Sabtu (7/6). Kali ini berlangsung di lahan parkir Wisata Religi Ampel, Jalan Pegirian, dan Kantor Kecamatan Kenjeran. Sejak pukul 07.00, pelaksanaan rapid test di parkir Ampel berlangsung tertib. Sebelum dilakukan pemeriksaan, warga diarahkan untuk duduk di kursi antrean yang telah disiapkan. Sebuah pagar pembatas pun dipasang untuk mengatur akses keluar masuk warga yang akan dilakukan pemeriksaan. Namun, sebelum dilakukan pemeriksaan, warga juga diwajibkan cuci tangan di sebuah wastafel yang telah disiapkan di area lokasi. Tak lupa, jajaran linmas, satpol PP, serta petugas dari kepolisian dan TNI juga bersiaga di lokasi. Mereka bertugas mengatur dan mengarahkan warga yang datang agar tetap menerapkan protokol kesehatan serta physical distancing. Kartini (69), warga Kelurahan Simokerto, Kecamatan Simokerto, mengaku datang bersama anak dan menantunya untuk mengikuti rapid test gratis di Ampel. "Tadi sudah dites hasilnya negatif," kata Kartini saat ditemui di lokasi. Meski telah memasuki usia di atas 65 tahun, Kartini masih terlihat sehat dan bugar. Bahkan, ia mengaku juga masih bekerja untuk mengisi aktivitas sehari-harinya. "Senang ada acara tes ini karena kan saya bisa tahu kondisi kesehatan saya seperti apa. Tadi saya posisi kerja, ini izin sebentar," katanya. Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Irvan Widyanto mengatakan, hari ini merupakan hari kedua pelaksanaan rapid test dan swab massal di Ampel. Tercatat, hingga pukul 11.30, ada 429 yang sudah dites. Hasilnya sebanyak 63 orang atau sekitar 14,7 persen dinyatakan reaktif. Sementara nonreaktif ada 366 orang. “Sedangkan yang di Kenjeran hingga pukul 11.30, totalnya 302 orang. Dan dinyatakan reaktif 76 orang atau 25,2 persen. Sedangkan non reaktifnya ada 226 orang,” kata Irvan saat ditemui di sela kegiatan. Menurutnya, angka reaktif di atas 10 persen itu berarti upaya yang dilakukan Pemkot Surabaya telah masif. Sehingga dari hasil itu dapat diketahui kondisi yang ada di dua wilayah tersebut. “Ini sudah langkah yang on the track, sehingga kita bisa tahu betul kondisi yang ada di dua wilayah ini,” katanya. Kepala BPB dan Linmas Surabaya ini juga mengungkapkan, bahwa kemungkinan besar rapid test dan swab gratis yang digelar BIN ini bakal diperpanjang hingga satu minggu ke depan. Langkah ini dilakukan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Surabaya. Sedangkan untuk lokasinya, bakal diutamakan di wilayah pemukiman yang dinilai ada pandemi. “Kita ada 34 klaster pemukiman, nah yang kita utamakan di klaster-klaster itu. Dari pelaksanaan hari kesembilan ini sudah menjangkau di sebagian besar klaster itu,” paparnya. Bagi warga yang hasil rapid test-nya dinyatakan reaktif, maka Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya langsung melakukan tracing dan pendataan serta mengarahkan warga itu untuk isolasi. Irvan menyebut, jika kondisi rumahnya tidak layak untuk ruang isolasi, pemkot telah menyediakan tempat di hotel. Namun begitu, jika rumahnya dalam kondisinya layak, mereka diminta untuk isolasi mandiri di rumah dengan pemantauan puskesmas setempat. Camat Semampir Siti Hindun Robba mengatakan, untuk mendukung kegiatan rapid test yang diselenggarakan BIN, pihaknya juga menerjunkan tenaga kesehatan (nakes) di 4 puskesmas di Kecamatan Semampir "Nakes yang diterjunkan ada dari 4 puskesmas. Kita membantu BIN, kurang lebih ada 20 orang nakes," kata Hindun. Ia juga menyatakan, antusias warga mengikuti kegiatan ini terlihat begitu besar. Hal ini terbukti ketika pelaksanaan rapid test kemarin, kuota yang disiapkan sebanyak 700 orang. Namun yang datang kemarin mencapai 824 orang. “Sedangkan yang dinyatakan reaktif rapid test kemarin ada 117 orang. Sebanyak 50 orang reaktif itu dibawa ke hotel dan sisanya isolasi mandiri di rumah," terangnya. Sementara itu, kata Hindun, pada pelaksanaan rapid test hari ini, kuota yang disiapkan sebanyak 500 orang. Untuk sasarannya adalah warga di wilayah Surabaya Utara. Akan tetapi, beberapa warga dari luar Kecamatan Semampir juga ikut datang. “Sasarannya warga sekitar di wilayah (Surabaya) utara. Tapi tidak hanya wilayah utara, ada juga dari wilayah kecamatan lain yang belum sempat ikut di wilayahnya kemarin,” pungkasnya. (udi/tyo)
Sumber: