Sidoarjo Kembali Deklarasikan Kampung Tangguh
Sidoarjo, Memorandum.co.id - Satu per satu desa dan kelurahan di Kabupaten Sidoarjo mendeklarasikan diri sebagai kampung tangguh melawan pandemi Covid-19. Kali ini dilakukan Kelurahan Wonocolo, Kecamatan Taman. Pagi tadi, peresmian Kampung Tangguh Semeru (Sehat, Aman, Tertib, Rukun) Kelurahan Wonocolo dilakukan Wakil Bupati Sidoarjo H. Nur Ahmad Syaifuddin, Kamis (4/6). Peresmiannya dihadiri Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol. Sumardji, Dandim 0816 Sidoarjo Letkol Inf Mohamad Iswan Nusi serta Kajari Sidoarjo Setiawan Budi Cahyono. Wabup H. Nur Ahmad Syaifuddin mengatakan, dibutuhkan kebersamaan dalam penyelesaian masalah Covid-19. Kebersamaan tersebut dapat dilihat dari kampung tangguh yang dibentuk. Melalui kampung tangguh seperti ini, ucap Wabup, akan memperkuat promotif, preventif maupun kuratif penanganan Covid-19. Selain itu masalah dampak sosial dari pendemi Covid-19 dapat terselesaikan oleh desa kelurahan itu sendiri. “Dengan kampung tangguh ini inshaalloh masyarakat akan teredukasi Covid-19, mana yang dapat dilakukan dan mana yang dihindari selama masa pandemi Covid-19 ini dapat diketahui masyarakat,” ucapnya. Dalam kesempatan tersebut Wabup meminta masyarakat tidak menyisihkan seseorang yang terkonfirm Covid-19. Masyarakat diminta tetap menjalin hubungan yang baik. Namun dengan tetap menerapkan SOP (Standar Operasional Prosedur) kesehatan Covid-19. Dengan begitu dirinya yakin rasa optimis untuk sembuh dapat dirasakan oleh seseorang yang terkonfirm Covid-19. “Saya mohon pak lurah, pak RT pak RW setiap hari diketok pintu rumah yang sakit itu, yang konfirm itu, diajak ngomong dengan jarak 2 meter, sama-sama pakai masker,” pintanya. Wabup mengatakan, dirinya akan terus memantau perkembangan kampung tangguh yang ada di wilayahnya. Apabila memungkinkan Pemkab Sidoarjo akan membantu operasional kampung tangguh yang ada. Wabup memperkirakan sudah ada 67 kampung tangguh yang telah terbentuk. Dirinya berharap akan banyak kampung tangguh yang akan bermunculan. “Kampung tangguh ini bukan sesuatu yang dipaksakan dari atas ke bawah, harapan kami kampung tangguh ini muncul dari bawah,” ujarnya. Kepala Kelurahan Wonocolo, Mohamad Cholis mengatakan, tujuan kampung tangguh Semeru dibentuk untuk meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan saat PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) diberlakukan. Dikatakannya, saat ini kondisi Kelurahan Wonocolo sangat memprihatinkan. Prosentase masyarakat terpapar Covid-19 cukup banyak. Sudah ada 35 orang yang dinyatakan positif Covid-19. Yang meninggal akibat wabah virus tersebut juga sudah mencapai 5 orang. Dirinya berharap dengan dibentuknya kampung tangguh seperti ini akan menekan status kematian akibat Covid-19. Cholis mengatakan, upaya mencegah penyebaran Covid-19 sudah dilakukan. Seperti dengan penyemprotan disinfektan yang dilakukan bersama-sama. Sosialisasi Covid-19 juga sudah dilakukan kepada masyarakat. Edukasi oleh Puskesmas dan bidan desa kepada keluarga terkonfirm Covid-19 juga sudah dilakukan. Selain itu membentuk chek poin serta memberlakukan akses keluar masuk menjadi one gate system. Memasang CCTV untuk mempermudah pemantauan penduduk di enam titik juga dilakukan. Cholis juga mengatakan, ada beberapa Satgas yang dibentuk dalam Kampung Tangguh Semeru Kelurahan Wonocolo. Seperti Satgas Pangan yang melibatkan ibu-ibu PKK untuk mengelola dapur umum, Satgas kesehatan yang melibatkan Puskesmas Taman dan bidan desa serta Satgas Keamanan yang melibatkan Linmas dan karang taruna dan warga. Ada pula Satgas pemakaman yang terdiri dari tim penggali kubur dan mudin desa serta Satgas penyuluhan Covid-19 Kampung Tangguh Semeru Kelurahan Wonocolo.(wa/jok)
Sumber: