Dua Hari Pasca-New Normal, Warga Positif Covid-19 Bertambah 11 Orang

Dua Hari Pasca-New Normal, Warga Positif Covid-19 Bertambah 11 Orang

Bangkalan, Memorandum.co.id - Laju perkembangan pandemi covid 19 di Kabupaten Bangkalan semakin mencemaskan. Betapa tidak, dua hari pascapemerintah memberlakukan kebjikan new normal, jumlah warga positif terpapar covid 19 bertambah 11 orang. Dalam data peta sebaran covid 19 Minggu (31/5) lalu, total jumlah warga positif covid 19 di Kabupaten Bangkalan masih 42 orang. Tetapi Selasa (2/6) lalu, angka pertambahannya sudah melejit menjadi 52 orang. Tiga di antaranya meninggal dunia. Sedangkan 6 warga terpapar lainnya sembuh. “Artinya, hanya dalam tempo dua hari pascapenerapan new normal, warga positif terpapar covid 19 bertambah 11 orang. Realita ini menunjukkan bahwa pandemi covid 19 di Bangkalan semakin mencemaskan,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan, H Sudiyo, Rabu (3/6). Data perkembangan warga dengan status Orang Dalam Resiko (ODR), Orang Dalam Pantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP), menurut Yoyok, sapaan akrab Kepala Dinkes, juga meningkat fantatis. Hingga Selasa (2/56 lalu, jumlah warga dengan status ODR sudah mencapai 19.764 orang, ODP 928 orang dan warga dengan status PDP 30 orang, 21 di antaranya meninggal dunia. Sialnya, situasi pandemi yang semakin mencemaskan itu malah terjadi saat pemerintah mulai memberlakukan kebijakan new normal. Itu sebabnya, Yoyok selaku Ketua Harian Tim Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid 19 mengingatkan agar seluruh masyarakat Bangkalan yang tersebar di 18 kecamatan dengan 281 desa dan kelurahan semakin meningkatkan kewaspadaan. Sebab ketika pemberlakuan news normal mulai diterapkan, pandemi covid 19 di Indonesia bukan berarti sudah melandai. Sebaliknya malah cenderung semakin menggurita. Hal itu bisa dilihat dari akumulasi pertambahan warga dengan status ODR, ODP, PDP dan warga positif terpapar yang dari hari ke hari kian melejit fantastis. Itu sebabnya, Yoyok menyerukan agar etos semangat masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan pencegahan covid 19 jangan sampai mengendor. Sebaliknya malah harus dilipat gandakan. "Artinya, seluruh warga harus semakin disiplin mematuhi physical dan social distansing,” harap Yoyok. Yakni semakin rajin cuci tangan di atas air mengalir, jangan alpa untuk jaga jarak jika berdialog dengan orang lain, serta wajib pakai masker jika keluar rumah. Terlebih ketika sedang terjebak di tengah basis keramaian publik. Sedapat mungkin, Yoyok mengajurkan, agar untuk sementara waktu warga lebih betah stay at home. Atau dengan kata lain, warga tidak usah terlalu sering keluyuran keluar rumah jika tidak ada keperluan yang terlalu mendesak. Pasalnya, ketika kebijakan new normal mulai diterapkan, pergerakan dan aktifitas harian warga diprediksi akan kembali seperti semula, sebelum pandemi covid 19 mendunia. Basis keramaian publik seperti pasar tradisional, pusat perbelanjaan seperti mall, toserba, toko swalayan, cafe, restoran, rumah makan, serta tempat wisata kembali akan dipadati manusia. Dalam konteks ini, potensi penyebaran dan penularan covid 19 malah akan semakin rentan. “Kecuali, seperti harapan pemerintah, warga harus mulai berprilaku bijak untuk bisa hidup berdampingan dengan covid 19. Artinya, warga harus disiplin menerapkan protokol pencegahan di tengah pandemi. Jangan sampai alpa jika tidak ingin terpapar,” pungkas Yoyok. (ras)

Sumber: