Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bangkalan Tak Pernah Diskriminatif
Bangkalan, Memorandum.co.id - Juru bicara (Jubir) Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Pemkab Bangkalan, Dr Agus Zein Sigianto menegaskan, dalam menjalankan tugas, pihaknya bersikap netral, tidak diskriminatif kepada pihak manapun. “Saya tegaskan di sini, tim gugus tugas tidak pernah bersikap dan bertindak diskriminatif dalam menangani pasien positif covid 19. Semua pasien ditangani sama dan setara berdasar SOP WHO yang digariskan oleh pemerintah,” tegas Agus Zein, dalam rilisnya, Minggu (31/5/2020). Hal ini disampaikan Agus menyusul munculnya isu pihaknya diskriminatif dalam menangani kasus Covid-19. Ada masjid yang ditutup tapi kok ada toserba yang dibiarkan buka, padahal salah seorang karyawannya berinisial HW(63) divonis terkonfirmasi positif covid-19. “Saya tegaskan di sini, penutupan masjid di sebuah ponpes itu dilakukan atas inisiatif keluarga besar pemilik ponpes,” jelasnya. Para Kiai dan ustadz pengasuh ponpes, menurut Agus, malah punya kesadaran untuk membantu pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran dan penularan covid 19. Sedangkan pasien HW memang tidak dijemput tim gugus tugas dan dirawat di ruang isolasi di RSUD Syamrabu. Sebab HW lebih memilih untuk berobat secara mandiri dan diisolasi di salah satu rumah sakit swasta di Surabaya. “Dari 80 karyawan toserba, ternyata ada 40 karyawan yang pernah kontak langsung dengan HW. Mereka, semuanya wajib mejlani rapid test,” ungkap Agus. Hasil rapid test atas 40 karyawan itu semuanya non reaktif (negatif). (ras/gus)
Sumber: