Keluarga Yakin Korban Dibunuh
SURABAYA - Misteri tewasnya Andre Putra Hariyono (21), beralamat Jalan Kupang Krajan Gang 3, diyakini keluarga jika korban dibunuh. Setelah menjalani serangkaian proses autopsi, jasad korban tiba di rumah duka sekitar pukul 16.00 lantas di salatkan di Masjid An Nur dan disemayamkan. Ditemui di rumah duka sembari menahan kesedihan, Wati (52), tante korban menceritakan kronologi sebelum korban ditemukan meregang nyawa dengan luka lebam di lantai kamar rumah Desa Kepatihan, Kecamatan Menganti, Gresik. Seperti biasa, korban yang dikenal rajin beribadah itu meminjam motor jenis Honda Vario milik sepupunya (anak Wati, red), untuk keluar nongkrong dengam temannya, Sabtu (9/3) malam. " Memang sering pinjam motor anak saya untuk cangkruk (nongkrong), dengan teman sebaya di sekitar kampung," kata Wati. Wati curiga ketika hingga keesokan pagi, korban tidak kunjung mengembalikan motor tersebut. Saat mendatangi rumah korban dan menemui ibunya, ternyata korban sempat berpamitan ke ibu kalau korban tidur rumah lamanya di Kepatihan. "Minggu dini hari sekitar pukul 02.00, korban sempat pulang untuk berpamitan ke ibunya untuk tidur di rumah orang tuanya di Kepatihan. Ada urusan kata ibunya," imbuh Wati. Wati semakin curiga ketika korban yang diketahui bekerja di sebuah counter HP di Tunjungan Elektronik Center (TEC), Siola itu tidak kunjung pulang hingga sore hari. Bahkan, saat berusaha dihubungi HP korban tidak aktif. " Saya dan ibunya sangat curiga, sebab HP korban tidak pernah sekalipun mati dan selalu aktif WA-nya," tandas Wati. Darisanalah ibu korban kemudian meminta tolong saudaranya yang tinggal di sekitar rumah Kepatihan untuk memeriksa kondisi anaknya. Saat menyadari korban sudah tidak bernyawa, sontak ibu korban dan sanak saudara hanya bisa menangis. Hingga Selasa pukul 00.30, ibu korban masih berada di Polsek Menganti untuk dimintai keterangan." Tadi dapat informasi dari ibunya, kalau pacar korban juga datang ke polsek untuk dimintai keterangan," pungkas Wati.(fdn/tyo)
Sumber: