Vario Amblas, Sopir Taksi Online Tewas

Vario Amblas, Sopir Taksi Online Tewas

GRESIK - Warga Dusun/Desa Kepatihan, Kecamatan Menganti, digegerkan dengan penemuan mayat Andrre Putra Haryono (21), di dalam rumahnya. Pria yang juga beralamat di Jalan Kupang Krajan III, Surabaya, itu diduga menjadi korban pembunuhan. Apalagi wajah pria yang bekerja sebagai sopir taksi online ini memar seperti terkena pukulan benda tumpul. Di telinga, hidung dan belakang kepala juga mengeluarkan darah. Bahkan satu unit sepeda motor Vario milik korban diketahui amblas.   Saat ditemukan, posisi korban terlentang di lantai kamar. Dia masih mengenakan celana panjang dan kaos abu-abu kombinasi lengan hitam. Di sampingnyaya terdapat stop kontak yang masih tertancap charger HP. Informasi yang dihimpun, sekitar pukul 07.00 orang tua korban, Sulindayani (46), yang tinggal di Surabaya, khawatir lantaran anaknya tidak bisa dihubungi. Dia pun mengirim pesan Whatshapp (WA) kepada Musrifah (46), tetangga korban. Isi pesan tersebut meminta tolong untuk mengecek anaknya dan menyampaikan bahwa disuruh pulang ke Surabaya membawa motornya. "Iya kata ibunya mas Andre ini bawa motor Vario. Makanya saya dimintai tolong menyampaikan. Karena motornya mau digunakan sepupunya kerja," ujar Ifa sapaan akrabnya saat berada di rumahnya, kemarin. Dia langsung menghampiri rumah korban. Kondisi gerbang dan pintunya terbuka karena tidak terkunci. Namun, motor Vario tersebut sudah tidak ada di tempat. Hanya terlihat satu helm saja. Mendapati itu saksi juga tidak berani masuk ke dalam. Ifa hanya mengecek dari kejauhan. Terlihat korban terletang di lantai. Dikira saksi, korban kondisinya tertidur. Sebab, diketahui kipas angin dan lampu rumahnya masih menyala. "Saya kira masih tidur. Saya gak berani bangunin," kata Ifa. Untuk memastikan lagi, Ifa meminta bantuan kepada tetangga yang lain, Saiful dan Sukadi. Nah, saat itulah diketahui bahwa korban sudah tidak bernyawa. "Iya tetangga depan tadi yang tahu kalau mas Andre meninggal. Saya kaget saat dikasih tau," ucap dia. Setelah mengetahui korban meninggal, saksi lapor ke Ketua RT dan Kepala Desa setempat dan dilanjutkan ke kepolisian. Namun, tidak ada yang berani masuk ke dalam rumah tersebut. "Nunggu polisi datang," imbuh kedua warga tersebut. Polisi masih menyelidiki kasus tersebut. Sebab, belum diketahui penyebab dan motifnya. Petugas telah mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya 1 sprei yang terdapat bercak darah. 1 dus hP merek Vivo, 1 kalung warna putih, 2 kunci kendaraan dan 1 kabel charger. “Masih proses penyelidikan,” singkat Kapolres Gresik AKBP Wahyu Sri Bintoro. (an/har/nov)  

Sumber: