Jelang Lebaran, Satlantas Polres Tulungagung Bagi Sembako

Jelang Lebaran, Satlantas Polres Tulungagung Bagi Sembako

Tulungagung, memorandum.co.id - Kebutuhan akan sembako tidak hanya diperlukan masyarakat terdampak corona. Namun masyarakat korban kecelakaan atau keluarganya juga membutuhkan hal sama. Selama ini, korban kecelakaan lalu lintas menjadi komunitas yang jarang tersorot. Padahal keberadaan mereka juga membutuhkan perhatian. Kondisi inilah yang mendasari Satlantas Polres Tulungagung melakukan pembagian sembako kepada korban lakalantas maupun keluarganya. Kasatlantas Polres Tulungagung AKP Aristianto Budi mengatakan, Senin (18/5), pihaknya bersama Kanitlaka Iptu Diyon Fitrianto dan beberapa anggota membagikan paket sembako dan uang tunai kepada 10 orang korban kecelakaan lalu lintas maupun keluarganya yang membutuhkan bantuan. “Kita berikan paket sembako dan uang tunai untuk kebutuhan menjelang Lebaran ini,” ujarnya. Aris menyebut, beberapa orang yang menerima bantuan itu ialah Maying (60), warga Desa Mayangan, Kecamatan Ngantru yang mengalami patah tulang tangan kiri akibat kecelakaan. Kemudian Zulaikah (45), ibu 3 anak asal Desa Bungur, Kecamatan Karangrejo yang menjadi single parent usai suaminya meninggal akibat kecelakaan. Sumadi (65), warga Desa Jatimulyo, Kecamatan Kauman yang harus diamputasi kaki kanannya usai kecelakaan, dan Sujarwo (42), yang mengalami patah tulang kaki kanan. Selanjutnya Sumiah (42), ahli waris setelah suaminya meninggal dunia akibat lakalantas, Imam (65), warga Desa/Kecamatan Sendang, Asih (45), warga Desa Tapan Kecamatan kedungwaru, Mudjianto (64), warga Desa Plandaan Kecamatan Kdungwaru, Novi (21) warga Desa Sumberejo Wetan Kecamatan Ngunut dan Muyatin (63), warga Desa Karanganom, Kecamatan Kauman. “Total ada 10 orang korban kecelakaan dan keluarganya yang hari ini mendapatkan paket sembako,” ungkapnya. Aris menyebut, mereka yang memperoleh bantuan sembako ini adalah yang dinilai sangat membutuhkan dan aktifitas perekonomiannya terganggu usai menjadi korban kecelakaan. Pihaknya mencontohkan Zulaikah (45), yang kini harus bekerja sebagai buruh untuk menghidupi ketiga anaknya, usai suaminya meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas. “Kita berikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Termasuk ibu Zulaikah ini, yang kini menjadi tulang punggung keluarga setelah suaminya meninggal karena kecelakaan,” jelasnya. Aristianto berharap, bantuan ini bisa memberikan dukungan moral kepada penerima agar tetap bertahan dan menata kehidupan kembali usai kecelakaan. Sementara Maying, salah satu penerima bantuan mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada polisi, yang telah memberika bantuan. Dirinya berharap polisi bisa tetap maju dan memberikan pelayanan dan pengayoman kepada masyarakat. “Terima kasih pak polisi. Semoga polisi tetap jaya bisa maju dan semakian baik,” ucapnya. (fir/mad/tyo)  

Sumber: