Gadis di Bawah Umur Dijual Rp 3 Juta

Gadis di Bawah Umur Dijual Rp 3 Juta

BLITAR - Kasus prostitusi online kembali diungkap. Jika di Surabaya melibatkan artis dan model cantik, tapi di Blitar justru mengorbankan gadis di bawah umur. Beruntung, muncikari yang memperdagangkan dua korban berhasil ditangkap anggota Satreskrim Polres Blitar. Tersangka yang kini telah ditahan itu menawarkan gadis di bawah umur ke pria hidung belang melalui media sosial facebook (FB). Muncikari itu adalah Reza Satya Angga (23), warga Jalan Bromo, Kelurahan Kepanjenkidul. Sedangkan korban adalah dua gadis di bawah umur asal Kediri yang masing-masing berusia 13 dan 14 tahun. Keduanya diketahui juga telah putus sekolah, dan selama ini bekerja sebagai penjaga warung di Blitar. Kapolres Blitar AKBP Anissullah M Ridha mengatakan, tersangka diamankan saat mengantar kedua korban ke sebuah hotel melati di Kecamatan Wlingi untuk menemui pem-booking-nya. "Setelah kedua  korban menerima job yang ditawarkan, Reza lalu mengantarkan ke hotel untuk menemui yang mem-booking atau pelanggannya," ungkap Anissullah, Jumat (8/3). Menurut kapolres, awalnya kedua korban ditawarkan sebagai Ladies Club (LC) atau purel untuk menemani karaoke. Namun, mereka bisa sekaligus di-booking untuk berkencan. Jika ada yang berminat, transaksi dilanjutkan melalui inbox facebook, berlanjut dengan bertukar nomor HP dan chat whastapp (WA). Keduanya ditawarkan dengan harga Rp 3 juta untuk sekali kencan. Dari nilai tersebut Reza yang berperan sebagai muncikarinya mengaku mendapatkan keuntungan sebesar Rp 600 ribu. Sedangkan kedua korban mendapatkan bagian masing-masing Rp 1,2 juta. "Jadi Keduanya ditawarkan Rp 3 juta. Dari jumlah tersebut tersangka (Reza, red) mengaku mendapatkan keuntungan sebesar Rp 600 ribu," jelas Anissullah. Di hadapan petugas, Reza mengakui semua perbuatannya. Pria berbadan tinggi besar ini mengaku sudah tiga kali menyediakan wanita panggilan kepada pria hidung belang dengan tarif bervariasi. "Ini sudah ketiga kalinya. Pertama saya dapat Rp 100 ribu, yang kedua dan ketiga mendapat keuntungan Rp 600 ribu," aku Reza. Selain gadis di bawah umur, Reza mengaku juga pernah menyediakan  wanita dewasa ke para pelanggannya. Para korban ini menurut Reza, merupakan kenalan temannya sesama muncikari yang kini sedang diburu petugas. "Untuk dua korban yang terakhir saya juga minta ke teman untuk dicarikan anak sekolah. Hingga berhasil merekrut mereka. Setelah itu kami ketemuan di sekitar Jalan Penataran lalu keduanya saya bawa ke Kecamatan Wlingi, di sebuah hotel melati," papar Reza. Sementara itu, kasus prostitusi online ini menurut Anissullah, diungkap Tim Cyber Troop Polres Blitar setelah pengawasan di medsos dan mendapati chatting group. "Kami pancing seorang anggota untuk menghubungi tersangka dan berhasil kami ungkap prostitusi online itu," ungkap Kapolres Blitar. Begitu tersangka keluar kamar hotel, papar kapolres, petugas langsung menangkapnya. Turut diamankan dari lokasi kejadian, dua buah HP milik tersangka dan korban, uang tunai Rp 3 juta, uang tunai dari resepsionis hotel sebesar Rp 210 ribu dan sebuah kunci kamar hotel nomor 15, tempat dilakukan transaksi tersebut. (ana/nov)  

Sumber: