Pemkab Jember Bantu Mahasiswa yang Tak Bisa Pulang Kampung
Jember, Memorandum.co.id - Setelah Pemerintah Pusat dari Kementerian Sosial menyalurkan bantuan kepada warga terdampak pandemi virus covid-19, yakni (BPNT) Bantuan Sosial Non Tunai dan BST (Bantuan Sosial Tunai), Pemkab Jember kini menyalurkan bantuan kepada mahasiswa asal Jember yang tak pulang kampung dan bertahan di luar kota. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2020 Kabupaten Jember telah menyusun beberapa sasaran dan kriteria warga Jember yang mendapatkan prioritas yakni mahasiswa asal Jember yang tidak mudik, cacat berat, lansia, dhuafa, nelayan, buruh, tani dan insan transportasi, serta pedagang pasar PKL dan lain-lain. Bupati Jember, Faida berpesan kepada Satgas untuk serius membantu masyarakat. "Kita lepas atribut kita, kita lepas ego kita, hari ini kita kerja sosial membantu masyarakat miskin, jaga nama baik kita, jaga nama baik jember, ingat dalam bekerja kita tetap memenuhi sesuai protokoler kesehatan Covid -19," pesan Faida, Jumat (15/5). Dalam waktu dekat, Gugus tugas covid-19 Pemkab Jember telah mengirimkan bantuan ke mahasiswa asal Jember di Jogjakarta yang tidak mudik sesuai seruan pemerintah. Ada sebanyak 52 mahasiswa yang tercatat. Selain itu, bantuan juga diberikan kepada duafa sebanyak 2.205 di Kaliwates, 1.729 di Patrang, 2.395 di Sumbersari. Bantuan juga disalurkan kepada Lansia Duafa di Kaliwates 2420, Patrang 757, Sumbersari 1.077, total sebanyak 4.254. Sedangkan untuk Disabilitas di Kaliwates 280, Patrang 67, Sumbersari 97, dengan total sebanyak 444, jumlah keseluruhan dari 31 Kecamatan untuk Difabel 1.716, dan Duafa 86.980, Sedangkan Lansia Duafa 27.736. Kadis Kominfo dan Informasi (Diskominfo) Pemkab Jember, Gatot Triyono menambahkan, Pemkab Jember mulai menggelontorkan batuan ke berbagai kelompok terdampak Covid-19 menggunakan APBD 2020. "Dalam proses verifikasi pendataan agar tidak terjadi tumpang tindih penerimaan bantuan, bantuan ini diperuntukkan bagi masyarakat yang belum pernah menerima bantuan, dengan tepat dan cepat, dan pembagian bantuan sembako ini berjalan dan tuntas sebelum lebaran," urai mantan Camat Kaliwates ini. "Jika sudah mendapatkan PKH atau BPNT-BST yang bersangkutan tidak mendapatkan bantuan lainnya, begitu juga sebaliknya warga yang belum mendapatkan BPNT-BST maupun PKH akan mendapatkan bantuan dari pemerintah provinsi maupun Pemerintah Kabupaten," bebernya. Gatot juga mengungkapkan jika pihaknya telah mengirimkan 42 paket sembako untuk mahasiswa di Jogja yang tidak bisa mudik, sedangkan 10 mahasiswa yang telah mendapatkan beasiswa hanya mendapatkan masker. Ketua IKPMJ DI Yogyakarta, Fairus Emir Abyan mengapresiasi upaya Pemkab Jember yang telah memberikan bantuan. “Di tengah pandemi ini sangat berarti bagi para mahasiswa Jember yang masih berada di Yogyakarta. Semoga bantuan ini bermanfaat dan menjadi kebaikan bersama,” katanya. Wafi, seorang penerima bantuan mengungkapkan kebahagiaan pasca-mendapatkan bantuan ini. Dia mengaku telah membaca surat dari Bupati Faida yang menyampaikan terima kasih atas kesabaran dan ketabahan para mahasiswa yang memilih untuk tidak pulang. “Tentunya bantuan ini betul-betul sangat bermanfaat bahkan membantu buat saya dan rekan-rekan yang tinggal di Yogyakarta. Karena terkena lockdown, jadi bisa membantu kebutuhan hidup sehari-hari,” tuturnya. (edy)
Sumber: