Nasib Tukang Becak Terpinggirkan di Era Ojek Online: Sehari hanya Rp 10 Ribu
Tukang Becak menunggu penumpang ditemani tongkat bantu jalan.-Anwar Hidayat-
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Perkembangan transportasi modern seperti ojek online (ojol) telah mematikan para tukang becak tradisional. Semakin hari tukang becak semakin terpinggirkan dan tidak ada yang menggunakan jasanya.
BACA JUGA:Polsek Bojonegoro Kota Berbagi Nasi Bungkus ke Tukang Becak
Salah satu tukang becak yang merasakan dampak perkembangan tranportasi adalah Rawi, tukang becak di kawasan Menur, Surabaya, yang kini kesulitan mendapatkan penumpang ditambah kondisi tulang kakinya patah karena ditabrak mobil.

Mini Kidi--
Seminggu terakhir, Rawi mengeluh karena ia hanya bisa menghasilkan uang yang sangat sedikit dan tidak bisa menghidupi istrinya.
BACA JUGA:Polsek Simokerto Bagikan 100 Nasi Kotak untuk Tukang Becak, Ojek Online, dan Warga di Depan ITC Mall
“Sudah seminggu ini saya hanya dapat 10.000 dari penumpang orang tua. Anak-anak muda sekarang lebih suka pakai ojek online yang lebih mudah dipesan," ujar Rawi
BACA JUGA:Kapolrestabes Surabaya Ajak Sarapan dan Bagi Sembako Abang Becak
Penghasilannya pun sangat tidak menentu, jika beruntung, ia bisa mendapat Rp 10.000 sehari, tapi itu pun jarang terjadi. Uang tersebut hanya cukup untuk membantu istrinya membeli bahan makanan dan kebutuhan dapur.
BACA JUGA:Penerima Becak Listrik di Madiun Diberikan Pelatihan
Selain sepi penumpang, kondisi fisik Rawi juga mulai melemah akibat usia. Ia pernah mengalami kecelakaan kecil saat bekerja, hingga membuatnya sempat tidak bisa bekerja.
“Saya Pernah tertabrak mobil, patah tulang. Sekarang susah jalan dan menggunakan tongkat untuk jalan selamanya,” ujarnya.
BACA JUGA:Berawal dari Hobi, AKBP Cecep Pekerjakan Tukang Becak untuk Rawat Ikan Koi Koleksinya
Rawi mengaku sulit beradaptasi dengan teknologi, ia merasa umurnya sangat mempengaruhi kondisi fisiknya.
Sumber:


